icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ning Andini

Bab 5 Tangis Andini

Jumlah Kata:1014    |    Dirilis Pada: 19/09/2022

tuk sekedar memberinya ucapan selama

mata kepedihan. Pasti hancur hatinya, hati siapa yang tidak hancur ketika pernikahan yang han

ita pulang saja, Ning," pinta Muthm

ng terparkir di belakang rumah sakit. Andini tidak mau mobil yang ia kendarai dikenali oleh Abahnya. Ia sengaja datang jauh-jauh dari

rapat pengurus pondok. Ketika itu dia menjadi ketua pengurus pondok putra, sedangkan ia menjadi salah satu pengurus p

k. Andini adalah puteri satu-satunya Kiyai Jabari. Salah satu tujuannya meminta Kiyai Ali mencarikan sosok yang akan menjad

, ia tidak punya firasat apa-apa. Abahnya

Abah tanya Kiyai Ali tadi ngajimu sebentar lagi rampung. Apa tidak

ndukkan pandangannya menutupi merah pipinya. Selama ini ia belum pernah mengenal laki-laki sama seka

malu-malu. Ia kemudian mendekatkan tu

ya pandangan, Nduk?" t

aja tidak di depan Abah dan Kiyai Ali, mungkin

i Ali semuanya perempuan, jadi santrinya juga tidak apa-apa. Abah sudah lama meminta Kiyai Ali memilihkan santri di sini untuk menjadi

Abah dan Kiyai

a, Li?" tanya

ah memiliki 15 Juz hafalan, Ri. Ya, memang belum khatam, tapi insya Allah kecekel hafalannya. Ngaji kitabnya di sin

kah kamu mengenalnya?

ah," jawa

mang kamu mau, Nduk," sahu

ahu orangnya, bukan itunya.

ecil melihat Andini yang yang

ih perjodohannya," Ki

rengek Andi

u-malu tapi mau. Ya, kan, Bah?" Ummiknya menjawil Kiyai J

mik

duk. Ya sudah, kamu

sama Andini?" Andini m

Nduk. Apa mau

Ummik..." Andi

dan Bu Nyai Ali. Baru saja ia sampai di depan ndalem, seseorang yang namanya baru disebut Kiyai Ali ada di hadapannya. Dadanya terasa berd

kadang ia juga bisa senyum-senyum sendiri ketika membayangkan anak-anak mereka diajar Turutan oleh Amin, dan setelah itu mereka sama-sama ndere

pondok?" tanya Bandi, su

mengingat kebahagiaan yang kini hilang dari genggaman.

, Ka

ngkhawatirkan keadaannya. Kiyai Jabari tidak tahu kalau ia juga turut melihat pernikahan Amin.

*

istrinya. Reva melepaskan pelukan erat Amin. Ia menatap tajam ke arah Amin. Mere

hamil tidak apa. Tapi kalau memang tidak mau, saya tidak memaksa. Ceraikan saj

ia hanya bisa beristighfar dalam hati. Raut wajahnya memerah tidak bisa menyembunyikan keke

alkan saya juga seperti laki-laki bajingan itu say

nangkan Reva. Ia tidak ingin ada keributan

olong jangan berbicara seperti itu lagi," ucap Amin yang kemudian memegang kedua pipi Reva. Ia juga mengusap air mata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka