TOXIC MARRIAGE
ang karyawan bersih-bersih di club itu
Tamara," balas
ang mana
rapa orang Tamara di tempat
ng jam segini. Kalau Bapak mau ketemu Tamara,
an pada saya kontak
un saya punya, saya tidak bisa member
aya, hah? Kamu nggak tahu
berumur empat puluh tahun datang me
u. "Siapa kamu? Dari mana ta
malam Tamara mengatakan, bahwa sepertinya akan ada yang mencariny
Tapi kala itu Dennis menganggukkan kepalanya. Seketika itu juga Melinda memberikan selembar kertas kec
ecil itu. "Terima kasih," ucapnya sebe
ebuah rumah bernomor sebelas, Dennis pun memberhentikan mobilnya. Ketika turun dari mobil, ia melihat Tamara sedang menanam satu di halaman rumahnya. Penampilan Tamara siang itu berbeda dengan penampilan Tamara tadi malam. Siang itu ia men
di sini?" seru Tamara beg
rimu? Bahkan kau sendiri sengaja mening
nku bahwa kau akan mencariku, itu benar-benar terja
kan rokok padamu
inya. "Aku tidak merokok siang-s
enyum. Dennis teringat bagaimana Tamara yang berusaha menggodan
pa?" ujar Den
tetangga yang lepas dan mengacak-acak kebunku, beberapa b
tu?" Dennis me
n kau membantuku, aku belum tentu mau me
ya diri. Ia melepas jasnya dan menyingsingkan lengan kemejany
tahu dasar-dasar berkebun, setidaknya ia tahu cara menanam dan menyiram tananaman dengan benar. Setelah menyelesaikan peker
segelas minuman d
nis karena tak merasa kediaman itu sangat sep
rans," jaw
s? Su
juk kucing persia orange yang s
ni mendengar ada kucin
baru, akan kuberi nama Dennis,
erapa terhormatnya namaku itu. Jangan
g terhormat biasa menemui seorang wanita siang-siang da
Kau sendiri tadi malam juga men
mengaku sebagai orang yan
yang kelihatan murahan, tapi berprinsip sekaligus kritis. Tamara memang penuh teka-teki.
au, Tuan," j
esuatu!" Dennis meraih jemarin Tamara lantas meletak
gitu mengin
ini. Aku tak hanya sekadar ingin, Tamara. Tapi aku butuh kau. Aku butuh kau untuk mem
Tamara. Setelah itu ia naik ke pangkuan Dennis. Kalau Tam
ara, meraba sesuatu di dalam sana. Napas Dennis kian memburu. Mereka berdua bercumbuan lantas berpagutan. Di luar, matahari sedang terik-teriknya, da
atas tubuhnya, Tamara terus saja bergoyang. Soal joget, memang Tamara ahlinya, itu adalah pekerjaannya. Namun meski tak ada
edang diberikan Tamara padanya. Tamara pun turut tersenyum melihat senyuman Dennis. Ia mempercepat gerakannya, men
yum menatap Tamara yang masih berada di atas tubuhnya. Dennis m