icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

All About Safira

Bab 3 Keluarga yang Bahagia

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 15/09/2022

njang, lalu menarik dan menghembuskan nafas

ap tidak, May. Aku mencintai dirimu, dan aku tidak mau

i mam

kita," Arfan memotong perkataan Mayang, 'mungkin ini adalah karmaku ka

ang lirih, Arfan menyentak nafas kasar, "tidurlah, kau lelah. B

Arfan melihatnya menangis, karena pasti akan membuat Arfan be

*

tat dengan laptopnya, mata cokelatnya melirik arah pintu yang terbuka. Kemudian

itu, sedang orang yang di maksud malah terkik

il itu yang ternyata adalah Fian, sang mama memutar bola jeng

endengus kesal," tapi tiap malam Fian bangun papa sudah ngga ada, papa sudah p

uk di pangkuannya, "anak siapa sih pintar banget," sang mama memberika

mantap, Fia atau Safira mama dari Fian hany

at itu untuk dirinya sendiri, Andra yang melihat sang istri be

nunduk, Fian menoleh lalu memeluk Andra. "Ma, ayo cium papa,"

suami, "sudah papa jangan marah ya," Safira be

anya, mata Andra menatap sang istri yang juga tenga

i sini oke?" ucap Safira sambil sibuk membenahi bantal, Fian mengangguk

lu mematikan laptopnya dan menyimpannya di atas nakas. L

memejamkan matanya terpaksa harus membuka nya kembali. Safira tahu

kan sebelah matanya, membuat Safira mendelik kesal. Andra ingin sekali tertawa terbahak-ba

ra senang sekali membuat wanita yang dia cintai selalu marah atau meraj

eluk Fian di pegang erat oleh Andra, dirinya takut sea

*

suami, lalu dia turun menuju ke dapur guna memasak. Mereka baru dua har

a," kata Safira saat Andra sudah duduk

sudah agak dingin, Safira sengaja membuatkan Andra kopi ag

a antusias sang putra yang juga sed

ghempaskan tubuhnya di kursi setelah se

tersenyum, Andra hanya mencebik lalu mengangguk, "p

dekati mama oke," tatapan Andra beralih kearah sang putra

da umur itu tertawa. Setelah mengantar Andra sampai ke mobilnya dan sang suami

u mendapati sang pengasuh anaknya di kamar Fia

angguk lalu kembali mengecek

hari Safira sudah menempatkan barang-barang yang di perlukan, pun sudah memilih karyawan yan

Safira yang lama, jadi jika dia kesana selalu ngobrol. Beruntung mereka memiliki bos yang baik dan pengertian, mereka di i

lu sebentar, kalau ada apa-apa hubung

udah bekerja saat toko kue ini di bangun

awa, "Tuti, jangan panggil saya nyonya!" kesal Safira lalu men

t gemas Safira. "Ya sudah, saya tinggal dulu. Jangan lupa

ama, Safira hanya geleng-geleng kepala gemas dengan kelak

mbak Naya mengekor. Langkah mereka menuju mobil, der

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka