Aegis of the Sun
menahan rasa panas dari sorotan langsung cahaya emas sang Surya. Ia melihat dengan jelas bayangan dirinya yang bergerak mengikutin
ramaian yang penuh kesesakan itu. Sejak pagi dirinya bersama komplotan Aegis of the Sun itu perg
ar kota, yang ditemani oleh Horald lima hari yang
sim panas, tapi keadaan sangat terasa pengap dan membuatnya sangat kehausan. Ia berjanji pada dirinya sendiri jika telah tiba di G
ketika mencengkeram kantung tersebut ditangan kirinya. Orang itu adalah target yang tepat bagi dirinya. Tidak, sebelumnya memang Fyerith
untuk modal bisnis kecilnya, mengembangkan usaha dari hasil usahanya selama ini. Namun sialnya orang itu harus mengalami kesialan hari ini.
ahnya. Wajahnya benar-benar menghadap kedepan, kedua matanya menangkap keadaan yang tenang dijalan itu.
irinya menjelajah tempat kumuh seperti itu, demi memuaskan keinginannya dalam mencuri. Bersama seseorang yang pernah ada dalam hidupnya kala
k nafasnya sembari menghembuskan dengan berat. Dia pun merasakan
ya mengibas pandangan disekitar tempat itu seperti mencari sesuatu. Ketika dirinya sempat menduga bahwa sama sekali tak ada orang satu pun yang be
ranting kecil diatas tanah seraya menopang dagunya dengan malas. Sedangkan seorang pria ya
egitu melihat siapa sosok ditempat itu tersebut. Dia pun
ngannya kesekitar baru menyadari kehadira
seketika mengalihkan pandangannya pada sosok yang memang sejak tadi di
itu menggeleng kearah Edgar. "Enggak, kok. Kami juga se
satu tahun lebih muda darinya. Edgar menjawab sembari menyunggingkan senyumnya. "Itu gampang, Fyo
ang telah kami dapat disana tadi." Katanya sembari memamerkan sebuah benda yang mengkilap seperti
Jawab gadis itu. "Aku hanya dapat ini." Balas Edgar. Pria itu melempar sebuah kantung yang berisikan Ruby tadi yang telah ia rogoh dari dalam sak
pirang Fyerith gemas. Bocah itu sebetulnya sudah tumbuh dengan cepat. Dulu Edgar mengira kalau Fyerith adalah bocah yang cengeng. Ia bahkan sempat lupa kenapa
an-segan menghajar siapapun habis-habisan. Edgar sebetulnya tersenyum getir mengingat kejadian itu. Namun disaat situasi yang berbeda ada kalanya Dryzell
ntah Edgar pada komplotannya. Semua orang didekatnya itu lan
eka, untuk segera bergegas menuju rumah
ambah dengan hutan belukar yang berjarak beberapa ratus meter dari halaman belakang Guild, kemudian jika siapapun yang mener
sama sekali belum pernah ia pijaki seumur hidupnya. Desa itu buka
...