Me And My Choice
inya utuh. Gaun cokelat dengan pita yang melingkar
ang teringat dengan fot
roknya. Syukurlah rok Diana masih aman–belum dicuci. I
onya Pak Danis?" tanya Dian
ahnya saja sudah berbeda, Pak Danis lebih muda
p?" tanya Kalya, sang ibu
n!" jawabnya yang
kan seharusnya hari ini mereka sibuk bekerja," heran Diana. Kem
da cantik seka
ngan baik, oke?
lu begitu, Ayah
tas tentunya. Diana memperhatikan sekitar dengan jeli, begitu banyak pengunjung ya
jak Revan pada
ng kalian berdua saat pertama kali bertemu, atau semacam masa pacar
Kalya gemas melihat putriny
erada di belakang Kalya dan Reva
na yang tidak terde
ni. Pikirannya tidak karuan, berharap Pak Danis tidak melihat dirinya
Bunda?" bisik Diana p
lya menarik kursinya lalu
a? Oh! Semoga tidak seperti apa yang aku bayangk
Halson?" tanya Rev
kabarmu?" tany
ah baik juga
, dan ini anaknya, Danis." Revan mengarahka
s saja. Gurunya sendiri masa tidak dikenal
, ya?" ucap Halson ya
membuka pembicaraan inti yang m
panggil
ya gugup setelah
tanyanya sopan s
ngarah pada sang ibu lalu
Pah." Danis menja
n dengan heran. Bagaimana bisa Halson
arena menurutnya dia mengagumkan. Caranya mengajarkan pada muridnya
emosi karena ibundanya telah membu
ab Danis dengan percaya diri lal
nkan," u
?" sahut Halson. "Mereka sudah mengenal satu sama lain, bahk
iana yang meminta penjel
car. Kalau bisa suami, tapi kami juga tidak akan terburu-buru kami menu
alian, kami percaya kalian
ngar menjadi sakit hati. "Maksud Diana, Diana masih kelas 12 dan Diana ingin kuliah.
pakat, dulu kalau om punya anak perempuan dan ayahmu laki-laki maka akan dijodohkan. Ternyata malah
! Ngomong dong! Tolak, kek ata
ana tidak bisa," reng
kok. Iya, kan Danis?" jawab Kalya
akan menjaganya dengan baik, mencintainya sepenuh hati, dan memperlakukannya bak ratu. Insyaallah saya tidak akan
kamu memegang teguh perkataanmu tadi." Kalya merasa luluh pada Dan
tin Diana lemas. Tenaganya seolah melayang–menghilang. Tidak ada kata lagi yang terucap,
n Diana pada semuanya. Ia bangkit dari
t sebelum Diana jauh dari tempatnya duduk. "Maksud s
iana sendiri sa
ke taman juga tidak apa-apa, kok," ta
langkahnya diikuti Danis. Ke toilet a
diri," ucap Diana setelah memba
ang seharusnya kamu
kaget
astikan kamu aman. Saya sering diceritakan bahwa banyak perempuan yang disakiti oleh orang lain di toilet umum,
gi! Diana kembali m
lakan kran dengan ful agar tidak terdenga
sore bilang pengin jadi istrinya saat sama Lava. Astaga, kenapa harus langsung kejadian sih! Gue nggak mau sama guru
bingung mengatakannya pada sahabatny
longin gue!" re
an-teman, guru-guru, dan sahabatnya tahu
gerikan!"