Me And My Choice
aik jika kita meni
baru saja keluar dari kamarnya. Ia mengenakan
na menyapa Kalya, sang ibu
umah sakit lebih awal. Bunda berangkat dulu, ya." Kalya mengecup kening putrinya lalu menginjakk
" teriak Dian
tika. Diana duduk bersama Lava, sahabat yang paling mengerti dirinya. Tidak lama kemudian,
setelah duduk di kursi
dek Diana yang masih belum tahu kal
ulang dari Jakarta." Oliv memperlihatkan buah manggisnya pada Di
ucap Diana
u gue bagikan ke teman
ggis sesuai instruksi dari Oliv. Sedangkan Lava tidak
a untuk membagikan buah manggisnya. Di sisi lain, Lava membunyikan ta
ng banget! Helm hitam dengan masker hitam, ditambah alis tebalnya itu ... aduh, buat gue
anis pakai mobil." Diana tid
s pakai motor hitam," balas
t," sahut Shasa dari bela
ikkan bahunya sedetik. "Nggak percaya!" ucap Diana
Lava mengeluarkan bukti akurat agar dipercayai sahabatnya. Lava mengeluarkan ponse
lur sih, tapi udah cukup membuktikan bahwa omongan ak
kecewa atas responsnya yang begitu menyebalkan. Belum ada 3 det
va dengan nada
ya, ia malah memerhat
iv setelah melihat foto
rsis motor ayah gue," kata Diana yang membu
iker singa juga." Dia
ucap Lava sembari m
seseorang dari
perhatikan foto Pak Danis. Ke
ayahnya Diana," jawabnya lalu mengal
beberapa detik ia melepaskan senyuman
am Oliv sambil s
mengetahui keberadaan Pak Dan
duduk dengan benar," titah Pak Danis yang berwi
rih Diana pada Lava s
aja ...." Lav
at. Pak Danis pun membereskan barang-ba
!" ajak Nath
iv, buruan!" ajak Diana karena Lava sa
ntin?" tan
duluan aja,"
pada Nathan karena merasa bersala
Diana sengaja lewat tepian lapangan berharap dirinya bisa melihat Pak Danis sedang bermain
kap biasa saja agar Lava tidak curiga.
k ngurusin soal ujian," gumam
a pura-pura
ggak kebagian tempat duduk.
n Lava pada ibu kantin sa
kang. Mereka berdua sampai lupa a
ibu kantin den
an mengamankan kursi untuknya. Ia sendi
ambah Nathan yang tering
embawa nampan berisi bakso bersama ibu
athan mengajukan pertanyaan p
asalah?" tany
menegukkan es teh
nger dia punya pacar, apa
jarang ketemu," sungut Diana lalu tidak sengaja melihat Pak Danis menuju kantin
," kata Dian
mengikuti arah p
au kayak Pak Danis. Akrab
b juga sama Pak D
a," imbuh Lava yang membu
ana dan Oliv secara bersa
in, pintar, dan mempunyai senyuman yang mampu menarik perhatian bagi yang melihatnya. Namun,
nya yang biasa ia kunjungi bersama Oliv. Namun, kali ini Oliv tidak bisa karena ayahnya mau mengajaknya jalan-jalan.
oke?" ucap Diana yang memperingati