Love is Love (Love)
gara-gara Mama. Entah sejak kapan Samuel dekat dengan Mama, sampai-sampai tiap kali membah
in sikapku terlalu berlebihan. Tidak seharusnya aku bersikap seperti ini. Semua ini mem
palaku mendadak pening. Perutku mual-mual, membuat kakiku terasa tidak kuat berjalan padahal aku baru berjala
udah berada di da
pa, Ri?" Sebuah su
il memegang kepalaku yang pening.
tur ubin cukup keras hingga mengeluarkan darah. Aku takut terjadi apa-ap
lusan dari sorot matanya. Meskipun tadi kita be
maafka
fkanmu. Sekarang
." Aku meringis
baring saja," ujar Samuel se
ri menggeser posisi dengan m
masih
i rumah sakit ini, membuatku
iri dan Samuel tidak bisa menghentikanku. Sementara itu, dari a
g fit. Katanya, aku harus mendapat asupan nutrisi untuk memulihka
karena aku ngotot ingin pulang, akhirnya dokter mengizinkan pulang. Setel
*
ivitas seperti biasa. Luka di kepalaku pun juga
ataku memelas di sela-se
daku dalam tiga hari ini?" Dia mungkin sud
apkan kata itu. Hampir di setiap pertemuan, di rumah
il memasukan suapan
gi ini saja sudah lima kali k
tau apa sampai menghitung kata
uh tujuh kali belum sa
un. Aku ter
*
or. Biasanya kami membawa kendaraan sendiri-se
sangat membenci Mama?" ak
tahu karena b
njil. Apa mungkin Samuel me
mu ngomong
pula aku tidak mau hanya gara-gara memb
gernyit
a kamu menyembunyikan sesuatu dariku
andangannya te
am
nceritakannya dan kamu tidak ada alasan lagi u
Ya sudah bela saja Mama terus!" Emosiku tersulut. Mengapa
ak mau ribut
diri dengan suara merendah. Aku berusaha meredam
membelokkan mobilnya. Ses
kan kamu. Jadi tidak mungkin seorang ibu menyakiti anakny
di belakang. Sepertinya dia mau menepikan m
selama ini Mama kamu pernah menyakitmu?"
ujur, memang Mama tidak pernah menyakitiku. Jangankan
ab?" Samuel mencibir. Dia su
tengkar dengan Papa. Apa Mama tidak memikirkan perasaanku? Apa itu yang dinamakan sayang?"
nkah kamu sendiri yang t
ma tidak benar-benar meninggalkanku. Hanya saja Mama s
ika di rumah, yang terjadi adalah pertengkaran demi pertengkaran antara Mama dan Papa. Masalah kecil sa
berbuat seperti itu." Samuel memperkuat arg
, aku lebih mengerti
h mementingkan pekerjaan dari pada keluarganya. Seharusnya, Mama lebih memperhatikan aku
nkah kamu sendiri yang meninggalk
tap bersikeras dengan pendirianku. Tetap Mama yang salah. Mama tidak mem
, Sam. Asal kamu tahu, aku juga puny
lah menghadapiku. Sejenak ia menepik
nurutku, Samuel tidak salah. Dia mungkin berbicara s