Love is Love (Love)
Ridwan sudah berada di apartemenku. Dia te
ter usai memeriksa gadis cantik yang sam
saja tidak t
jangan..." dokter Ridwan mulai menduga-
aku mendengus membuat dokter berkacamata itu terke
kan ceritaku,
kamu lakukan terhadapnya sampai dia sakit begitu?" dengan
elakukan apa
ada di kamar kamu?" dokter
mpir mati bun
seketika kepala dokter Ridwan mendongak
n tanya-tanya mulu. Kayak wartawan saja
kan kronologinya dari mulai soal trabakan itu, sampai cewek itu hendak me
h resep obat. Kalau yang ini diminum tiga kali sehari sesudah makan dan yang ini pagi dan s
kami ngobrol sejenak, lalu melakukan pembayaran. Awalnya d
kalau nanti jatuh cinta
Salam buat Nindy,' ujarku kemudian saat sudah berada di depan p
*
ur usai diperiksa dokter. Sembari menunggu di
ngun. Ini aku buatka
pandangan dengan pura-pura mengaduk bubur. Entah mengapa aku merasa canggung saat bersit
likan dirimu. Oke. Jangan terli
uk kembali buburnya. Aku mengambil satu sendok kemudian meniup-niup bubur supaya cepat din
m bahumu?" pinta g
o. Ha? Meminjam b
" kataku t
is. Jantungku berdegup kencang. Tubuhku seolah membeku
tanyaku lagi sambil me
ah tidak ada lagi orang yang peduli kepadaku. Sementara kamu?
mu." Aku menarik tub
i mumpung masih hangat. Setelah itu minum obat.
s. Berbeda sekali dengan sebelumnya. Sen
tar. Jantungku berdegup semakin kenc
*
sudah mulai beraktivitas meskipun tetap saja di matanya aku melihat sebuah
an makanan dan makanan kecil. Tentu saja kini bukan hanya untukku, tetapi untuk
dis itu ketika aku be
ut. Gadis
aku Pak. Aku mas
retarisku yang bernama Santi datang ke apartemen untuk menyerahka
a? Sudah dua hari aku di sini t
ukup panggil
k. Eh,
au k
rsy
yang masih sibuk dengan masakan. Dia menarik ke
apa?" t
ya sambil mengaduk sayur
u suka say
lan sekali. Sel
amaan itu, aku juga hendak membantu mengangkat mangkuk tersebut. Tanpa sengaja, tangan kami bersentuhan. Ka
awarku tanpa lepas
makan. Selang beberapa menit, kami sudah berada di
a-sela makan. Sengaja aku berkata seperti itu untuk me
ana dengan pacar kamu, apa dia tidak
mulutku seolah tertahan begitu s
ulu." Marsya menyodorkan minuman. Aku
"Tadi kamu bilang apa? Cemburu? Siapa pacark
r kamu," u
amu?" Aku te
punya
ku menggantung
t bahu sembari menyuap
ya. Saat makan saja, dia terliha
pernah lihat cewek cantik makan ya?" gura
emerhatikannya. Duh, kenapa ak
ibir Marsya yang kebetulan ada sebutir nasi yang menempel. Sonta
kataku sembari menunjukkan sebu
a ya nasi di pipi
sudn
atu. Aku salah ucap. Harusnya aku mengatakan, ada nasi di bibir kamu. Kejadian ini benar-
akan saja. Ma
ya y