icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Love is Love (Love)

Bab 4 Chapter 3

Jumlah Kata:1153    |    Dirilis Pada: 09/09/2022

ang. Aku melirik sebentar ke arah pintu. Entah siapa yang berada di luar s

dapur. "Biar aku

mudian kembali ke dapur. Aku seger

iba ada yang mengg

Puas sekarang? Ini kan

. "Maafkan Mama, Ri." Mama berusaha me

ta maaf setelah apa yang suda

l, Ri. Tolong

yu memendam kerinduan yang luar biasa kepadaku, anaknya. Ya, kerinduan

untuk melumpuhkan kebencianku terhadapnya. Justru aku merasa mua

tangan Mama

segera menghindar. Tak sudi aku ter

ar sembari me

ngkin dia akan mendamaikanku seperti waktu it

u, tapi kenapa kamu begitu membencinya?"

ama, sebaiknya kamu diam. Aku tidak ma

a kemudian mematikan mes

ayang sama kamu." Mata Samuel begitu tajam menatapku. Tatapan

telah membuat Papa menderita. Dia sudah menghancurkan keluarg

keluargaku. Itu masa lalu yang tak perlu aku

kiran kamu. Tega kamu menuduhnya seperti

apmu jadi aneh. Kenapa sekarang kamu tiba-tiba

mu bersedih. Apa kamu tidak kasihan?" Tatapan Samuel s

jak bertemu Mama

uarganya. Ketika Papa sakit, ke mana Mama? Apa dia peduli? Tidak! Harusnya Mama selalu mendampingi Papa. Apapun dan bagaimanapun

n. Papamu sedang sakit dan kondisinya tidak stabil. Emosinya naik turun, mun

lebih sabar dong, bukannya meladeni amarah Papa."

a kamu bisa mendamaikan kedua orang

idak bisa. Samuel benar. Aku anaknya satu-satunya. Lantas m

Jangan sampai menyesal ketika kamu sudah kehil

iam seribu bahasa karena penuturan Samuel barusan. Ya, aku tahu. Samuel tid

ah membela Mama daripada aku dan Papa. Ingin rasanya aku meny

u naik bis saja," ancamku untuk mengakhiri pertikaian ini. Percuma

muel terdiam. Kemu

!" Sekali lagi aku mengancam d

u, Samuel menjalankan

*

intaku keluar. Mama ingin sekali berbicara dan jawabanku masih sama. Aku tidak mau berbicara dengannya. Jangankan berbicar

u di dalamnya. Ada beberapa tumpukan buku. Ada juga sebuah foto lengkap dengan bin

sah. Tanpa sadar, k

ndukan. Ketika masih berjaya, Papa sering mengajak keluarganya liburan k

ralih pada foto Mama. Rasa be

. Lagi-lagi dia sel

ri membanting foto yang kupegang samp

. Ingin rasanya segera keluar dari rumah ini. Sudah cukup Ma

mengendap-endap seperti seorang bangsat berjalan menuju pintu utama. Kulirik kanan-kiri untuk memastikan bahwa tak ad

mau ke

na sedang berdiri

Mama mana?" Aku balik berta

mau ke mana bawa koper seg

ke Su

sebelum tujuh harinya Bapak. Biasanya selama empat puluh har

jika terus berdeka

, apalagi Den Ari adalah anaknya. Na

an tahlilan. Nanti kalau kurang aku kirim lagi." Aku m

Bi Ina beru

akan pergi selama Mama masih ada di rumah

un dan kapan pun aku terus mendoakan

menanyaka

rangkat dulu. Jaga rumah baik-baik ya, Bi

mengasuhku sejak aku be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka