Mr. Ceo and The Lady
gadis aneh di rumahnya. "Aku punya fotonya, bisa kau cari tahu hal apapun yang terkait dengan gadis i
h kejutan tak disangka selama bekerja dengannya. Henry bersemringah ceria. Ekspresi waja
u. Jika tidak kuturuti, ibu akan menjodohkanku dengan wanita lain seperti yang sudah-sudah." Bosan selalu Dominic rasakan setiap kali berhubungan dengan wanita. Dia telah ke
i mejamu," ujar Henry menggampangkan. Karena baginya mencari
*
rmer putih. "Eh?" Jia melongo lalu membuka kotak makanan itu. Tampak berisi makanan sehat. Jia yang membuat makanan itu untuk
r lagi waktunya makan siang bagi Dominic. Jia merasa harus
bolnya dan secara mengejutkannya layar hitam di depannya menyala, Serene terlonjak mundur, mengerutkan tubuhnya sambil menatap aneh pada layar teve itu. Menampilkan b
untuk kemudian Serene kembali terkesima dengan kecanggihan benda ini. Benar, Serene jadi berp
rlihat menghibur baginya. Itulah mengapa Jia menyu
kiraan muncul di benak Jia yang mengira Serene datang dari suatu kampung t
ene, apa kau ingin tahu kantor Dominic?" tanya Jia. Seketika menarik ate
arikan saat mendengar tawaran dari wanita baya itu.
gangguk
semringah. "Aku mau!"
bil yang mirip dengan isi mobil yang dikendarai Dominic. Hanya saja mobil ini tampak sedikit sederhana dengan
mobil. Tatapannya terkagum-kagum. Dia masih belum terbiasa dengan semua aktivitas kota dan benda
harus memalingkan kepalanya dari jendela untuk menatap lawan bicara. Berpikir tentang pria
an juga bersikap dingin padaku," komentar Seren
Dia memang mempertahankan dindingnya begitu kuat. Sampai saat ini belum ada seorang pun yang dapat
ar Jia, mengambil bingkisan dari jok belakang dan m
ang menyapa Jia. "Jia!" Wanita
melongo melihat seisi ruangan yang tinggi dan luas. Beberapa orang lewat dengan jas formal mereka. Di antara semua benda yang menarik di mat
erbuka, dia ikut masuk dan berdiri di sudut belakang. Mata cokelatnya melirik ke sekeliling. Merasakan tempat yang ke
arang? Serene celingukan. Orang-orang tadi sudah menghilang entah kemana, alhasil tinggallah di
rigakan dari belakang. Karena sepasang mata sedang mengamatinya dengan tata
an berpikir takut tersesat jadi memutuskan untuk memutar tumitnya berbalik. Detik itu juga wajahnya menabrak dada ker
a terintimidasi. Dia seperti kucing yang m
ran-heran melihat Serene ada di kantornya. Bagaimana caranya bisa ada d
sa berada di sini. Pintu itu ajaib sekali! Padahal tadi aku bersama nyony
erseret arus' di dalam lift dan terpisah dari Jia. Domin
*