icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mr. Ceo and The Lady

Bab 3 3

Jumlah Kata:1061    |    Dirilis Pada: 13/02/2023

habis sosisnya, dan mereka menatapnya bingung. "Minggir kalian!" sentak

atapnya penuh ketertarikan seksual. "Kau adalah permata

cang itu. "Kau tidak pernah diajarkan sopan santun kepada orang asing hah!" Emo

at buruk, bukanlah pengalaman bagus. Serene terheran-heran tentang semua orang di taman seakan mengabaikan dirinya. Walaupun Serene

gannya dicengkram salah satu pemuda itu. Wajah pemuda itu mendekat ke wajahnya, dan Serene menarik tubuhnya menjauh sebisa mungkin. "Wajah ini sangat jarang ada di kota ini. Apa

a terlempar begitu saja ke tanah berumput. Aksinya mengundang kekagetan dua teman lain. Mereka terpengarah melih

eramahan di wajah Dominic saat bertanya. Nadanya tega

pergi!" Mereka ber

anpa menjelaskan apapun, dia hanya mengatak

menolak. Dominic membukakan pintu mobil untuknya dengan muka setengah hati. Sejenak Serene terd

mobil. Tampak mewah dan canggih. "Di duniaku tidak ada benda

pedulikan. Dia memasang sabuk pengaman, kemudian menginjak p

a benar-benar terlihat udik menganggumi semua yang terlihat di matanya. Memb

. Serene kebingungan dengan sikap wanita baya ini kepadanya. "Kau pergi kemana

a berkata jujur. Sungguh. Dia benar-b

idak tahu arah di kota ini. Sebenarnya kau berasal dari mana?" Kalimat tanya yang membuat Serene bingung menjawabnya

al usulnya. Wajahnya yang tampak sedih secara alamiah mengundang simpa

diri? Semalam Dominic menemukanmu tidak

mbali ke masa sebelum dirinya tersadar. Dia ingat begitu jelas terperosok

a mengharapkan Emma juga ada di dunia ini menemani agar dirinya tidak sendirian. Tapi kalau kenyataann

Jia lembut. Ketika itu Dominic data

"Aku baik-baik saja." Perlahan pandangan Serene memburam. Perlahan pula

e pingsan. Dia memerintah Dominic untuk memb

i mempertanyakan sikap berlebihan ibunya. Tetapi wanita itu meminta Dominic membawa Serene ke kamarnya dul

Dominic saat mencoba membaca niat gadis ini, atau latar belakangnya yang masih misterius. D

ya turut duduk di hadapan untuk bicara. "Kenapa ibu bersikap

ena-mena Jia cukup membuat Dominic menghela napas sabar. Memang Dominic menge

g manis dan lu

n daripada mengahadapi ibunya. "Ibu, sudah kubilang, aku tidak in

an curiga. "Jadi benar, kau gay?" t

"Aku tidak gay. Aku masih normal

ngin menggendong cucu yang lucu sebelum meninggal. Hanya itu permintaan ibu padamu, Dominic." Jia menandaskan kalimatnya tanpa ingin ada bantahan. Usianya sudah memasuki ke

ajah memelaa itu hanyalah rayuan semata. Lagi, Dominic menghela napas. "Aku harus mencari tahu latar bel

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka