Please Love Me, Uncle!
a di baw
ia akan menjadi kekasih ." Ania tersenyum tidak tulu
mahasiswa sedang meng
penuh ancaman. "Senia cantik, aku yakin tidak akan ada pria yang mau meno
ntu saja satu jurusan. Begitu pula dengan Jay, pria itu menyu
Mereka akan membuat drama untuk membuat Emilio kesal dan
uk balkon dengan matanya, tempat
n pamanku," jawab
hat di wajah menyebalkan
uk ke dalam rumah dengan senyuman manis. Ten
n. Ternyata paman Lio masih mencoba membunuh mer
lah mereka
Lebih terasa seperti akan terjadi perang dunia ketiga di rumah
ntimidasi. Tertawa mengejek dalam hati karena melihat model pria seper
hadapan dengan guru bk. Sialan! Dari dulu juga dia tidak pernah mau data
r mengatakan bahwa, Emilio
a sedang gemetar
a nam
melirik Ania yang tersenyum tanpa rasa berdosa. "Nama saya
si
iinterogasi karena kasu
us membayar mahal untuk ini'. "Dua puluh tahun
io bertanya denga
am hati karena menyesal sudah mau mau saja d
o memotong cepat. "Kau tidak be
cih lagi. Dari awal juga sudah yakin, pria
i, kemudian melirik Ania yang dud
caran kan, paman?" tanya Ania semangat. "Jay
esi. "Tidak. Kalian tidak
man
dia p
, Pam
ju ruang makan, meninggalkan Jay yang sedang menghir
a." Ania bicara cepat, cukup membuat Emil
rambut Ania lalu menggantung
a dia tidak punya rumah untuk sarapan bersama keluar
ngumpat, meras harga
tangan Jay untuk dia bawa ke ruan
arah sekarang, jadi akan sangat baik
erasaanmu kepada Ania, paman.' Bicara dalam hati den
protective Emili
uklah." Menganca
untuk pria muda tak bernyali itu, s
ayang?
cok untuk diden
ya, lalu menduduki kursi itu dengan wajah tanpa rasa bersalah.
ia menyatukan alis tak suka.
ia suka
masakan disajikan pelayan. Tatapan mencekiknya dila
Jay juga tidak sudi bertatap lan
n dengan tetap duduk diam di sana. Jangan lupakan aura mengintimidasi
erubah setelah mendeng
namun tetap tenang. Hampir terb
rat?" tebak Ania
k dengan wajah kecewa. "Dia harus langsung pulang setelah sarapan." P
sisten rumah tangga untuk mengawasi Ania da
li lagi mengusap lembut rambut Ania, seb
dengan dada be
nya lagi kepada Jay untuk memberikan peringatan. Setel
u dari pada pamanmu," ucap Jay den
ekik heboh, sangat setuju
ang khawatir anaknya terjerumus ke dalam perga
melemparkan pir
orang-orang meng
itu terlalu tampan den keren, Ania tidak ingin
ya Tuhan, biarkan dia langsung membuktikan
dang direncanakan Ania
at menanti saa