icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Please Love Me, Uncle!

Bab 5 Menginterogasi

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 27/08/2022

a di baw

ia akan menjadi kekasih ." Ania tersenyum tidak tulu

mahasiswa sedang meng

penuh ancaman. "Senia cantik, aku yakin tidak akan ada pria yang mau meno

ntu saja satu jurusan. Begitu pula dengan Jay, pria itu menyu

Mereka akan membuat drama untuk membuat Emilio kesal dan

uk balkon dengan matanya, tempat

n pamanku," jawab

hat di wajah menyebalkan

uk ke dalam rumah dengan senyuman manis. Ten

n. Ternyata paman Lio masih mencoba membunuh mer

lah mereka

Lebih terasa seperti akan terjadi perang dunia ketiga di rumah

ntimidasi. Tertawa mengejek dalam hati karena melihat model pria seper

hadapan dengan guru bk. Sialan! Dari dulu juga dia tidak pernah mau data

r mengatakan bahwa, Emilio

a sedang gemetar

a nam

melirik Ania yang tersenyum tanpa rasa berdosa. "Nama saya

si

iinterogasi karena kasu

us membayar mahal untuk ini'. "Dua puluh tahun

io bertanya denga

am hati karena menyesal sudah mau mau saja d

o memotong cepat. "Kau tidak be

cih lagi. Dari awal juga sudah yakin, pria

i, kemudian melirik Ania yang dud

caran kan, paman?" tanya Ania semangat. "Jay

esi. "Tidak. Kalian tidak

man

dia p

, Pam

ju ruang makan, meninggalkan Jay yang sedang menghir

a." Ania bicara cepat, cukup membuat Emil

rambut Ania lalu menggantung

a dia tidak punya rumah untuk sarapan bersama keluar

ngumpat, meras harga

tangan Jay untuk dia bawa ke ruan

arah sekarang, jadi akan sangat baik

erasaanmu kepada Ania, paman.' Bicara dalam hati den

protective Emili

uklah." Menganca

untuk pria muda tak bernyali itu, s

ayang?

cok untuk diden

ya, lalu menduduki kursi itu dengan wajah tanpa rasa bersalah.

ia menyatukan alis tak suka.

ia suka

masakan disajikan pelayan. Tatapan mencekiknya dila

Jay juga tidak sudi bertatap lan

n dengan tetap duduk diam di sana. Jangan lupakan aura mengintimidasi

erubah setelah mendeng

namun tetap tenang. Hampir terb

rat?" tebak Ania

k dengan wajah kecewa. "Dia harus langsung pulang setelah sarapan." P

sisten rumah tangga untuk mengawasi Ania da

li lagi mengusap lembut rambut Ania, seb

dengan dada be

nya lagi kepada Jay untuk memberikan peringatan. Setel

u dari pada pamanmu," ucap Jay den

ekik heboh, sangat setuju

ang khawatir anaknya terjerumus ke dalam perga

melemparkan pir

orang-orang meng

itu terlalu tampan den keren, Ania tidak ingin

ya Tuhan, biarkan dia langsung membuktikan

dang direncanakan Ania

at menanti saa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka