TRIANGLE LOVE: Duda VS Siswa SMA
cap Rendi heran karena melihat
dio, "Ya begitulah, hari yang berat gaes," bal
berapa bulan terakhir, mereka adalah teman satu k
di kedua tangannya dan memejamkan mata. "Hari ini pulang lebih cepat karena sekolah sedang rapat dan
g Joana dan menenangkan teman sekaligus rekan kerjanya itu. "Tapi ini sudah bagian dari pekerjaan kit
ani wanita itu, ia bisa membayangkan bagaimana aktifnya anak-anak sekolah terlebih l
belikan makan untuk ketiga rekan kerjanya yang sedang sibu
a
elihat ke sekelilingnya dan mendapati semua orang telah pulang. Joana berdiri dan merenggangkan bada
ukan pukul lima sore, 'Masih jam segini?' Joana mulai yakin ia tertid
an yang menjadi jatahnya, 'Kadang-kadang baik juga lu Ren,' ucap
Rendi sedang bersantai di kursi depan studio
kini tata bicaranya 180 derajat be
i yang memang sudah jelas. "Eh thanks ya buat makanannya, tumben
gulir ponselnya, "Ga gede-gede amat kok, ga kaya bola bekel te
aksain,' gumam Joana dalam hati, ia ingin sekali memaki teman sekaligus bosnya it
m ini lagi ya." Joana tak menunggu balasan R
hanya menampakan punggung kecilnya, tubuhnya yang imut dan sedikit tomboy itu membuat mata Rendi tak bisa berpa
anita itu. Joana membuka pintu geser dan sedikit terlihat menundukkan badannya "Ada apa?" tanyanya den
jauh dari lahan parkiran studionya, "Lu nginep aja gih di apartement gw. Ma
Aneh
celetuk Joana kesal dengan ajakan Rendi yang ia tahu bosnya it
ngomong yang aneh-aneh, gw cuma ga tega liat lu tinggal di tempat kecil kaya gini,
mendorong sedikit tubuh Rendi, "Jangan ngintip! Inituh kaya ruangan sakr
ga mau nih nerima taw
lau lu bilang
i yang tidak terduga itu. Yang semakin membuat ia kesal ialah Rendi yang tak menyangkal
makanya nolak?" tanyanya dengan wajah menyeringai nakal ke arah Joana. "Gak, ga
juk Joana dan memilih mas
nya pacar masih ganjen," Joana menggerutu setelah menutup pintu
i taman yang tadi pagi menjadi tempatnya bersantai. Di s
ana merasa senang ketika mendapati ada satu ayunan kosong yan
yang sedang bertanding satu sama lain dengan tanpa menggunakan jersey, hal
endapati permainan mereka yang semakin seru da
ing di matanya, 'Oh gosh, that's bratt its ..." Joana teringat lelaki muda yang sangat tinggi denga
aki muda itu berhenti dengan permainannya dan menatap ke arah Joana, mata merek
ingatkannya akan seseorang yang sudah lama tak ia ingat. Tapi Joana tidak perduli denga