Dewa Pedang
!! Wus
nung telah mengambil tindakan. Mereka mengirimkan seranga
ndra dibuat terkejut juga. Dia sungguh tidak menyangka bahwa
kawanan harimau buas yang sedang kelaparan. Serangannya tidak pernah ber
aha sebisa mungkin untuk mempertaha
adang kala dia pun mengangkat kedua t
eladeni Lima Harimau Gunung. Tetapi setelah lewat
enai tubuhnya dengan telak. Caraka mulai merasakan sakit yang teram
sakan saat ini bukan hanya itu saja. Luka dalam yang sempat
erusaha menahan sakit akibat serangan lawan, r
!! Bu
wajahnya. Disusul kemudian dengan sebua
kk
elakang. Begitu tubuhnya menyentuh tanah, pemuda
sombong tersebut tergeletak, Lima Har
berkutik? Apakah kau sudah mampus?" t
i, bagaimana kehebatan Lima Harim
rnyata sekarang dia sudah berdiri dengan tegak. Sepasang m
ika dibandingkan dengan sebelumnya. Kalau tadi tampak lel
rasa sedikit heran, tapi hal itu hanya terjadi sekejap mata. Karena detik
ahkan buntalan itu?" tanya salah satu anggota Lima Harimau Gunun
kan buntalan ini?" kata kakek tua itu menjawab. Suaranya terdengar ka
buntelan butut itu? Padahal bunte
n buntelan butut ini? Kalau tahu bukan barang berharga, kena
n lantang. Sepertinya dia
ingkat. Mereka kembali mengambilnya posisinya masing-masing. Dan tanpa b
!! Wus
at dan ganas. Entah sejak kapan, ternyata Lima Harimau Gun
!! Wu
ngah hujan lebat yang terus menggelora, cahaya putih ke
bergerak, bahkan dia terlihat seolah-olah tidak peduli sama sekali. Ter
sudah bos
gg!!! Trangg
u hanya terlihat sekejap. Tapi hawa pembunuhan dan hawa kematian yang datang be
ring langsung terdengar menggeleg
i senyap seperti sedia kala. Tiada lagi serangan ataupun
ng terus membasahi muka bumi. Yang ad
ng tubuh mereka bergetar cukup hebat. Keringat dingin bercampur dengan air hujan. Senjata berupa c
a tampak sa
cat karena kedinginan? Ata
ak. Mereka benar-benar terpukul denga
enghancurkan semuanya itu? Apakah cahaya itu milik si kak
. Sebab jangankan orang lain, bahkan Lima Har
ga!" ucap si kakek
pergi sekarang juga," kata salah
orang itu membalikkan tubuh lalu
gi. Bahkan kepergiannya tanpa m
ya tidak akan ada orang yang percaya bahwa Lima Harima
rnya kakek t
kelihatan lagi, si kakek tampak menghela nafas panjang. Bahka
rah Caraka Candra. Dia berjongkok la
ambah lagi dengan luka yang diakibatkan oleh serangan Lima Harimau Gunung tidaklah ringan, ternyata pem
uda ini se
ya. Dia tidak kenal kepada pemuda tersebut. Janga
dia mau me
pun pada akhirnya segera membopong tubuh C
hh!
, bayangan tubuhnya sudah berada tiga
gankan tubuh yang