icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dewa Pedang

Bab 4 Tiga Belas Serangan Raja Golok

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

ak bisa dipandang sebelah mata. Memang tidak salah juga kalau orang itu dijadikan pemimpin

henti, entah dengan cara bagaimana, tahu-tahu Ranu Brata

ada luka. Tidak ada pula

seperti sebelumnya. Tetap

juga. Aku jadi lebih bersemangat untuk bertar

n Titik disilangkan di depan dada. Tenaga dalam dan hawa murni langsu

rcipta. Hawanya membuat keadaan

ebut. Oleh karena itulah, dia pun s

, tiba-tiba memancarkan cahaya kemerah-merahan. Ha

Naga Hitam Dari Selatan bisa menahan jurus Tiga Belas Serangan Raja

an sekali senjatanya. Sedetik kemudian, mendadak

k. Datangnya juga tak terdu

rata ternyata jauh dilua

n kapas. Hanya sesaat saja, dirinya sudah t

." teriaknya deng

hh!

asan golok datang dari samping kanan ke kiri. Disusul ke

. Meskipun jurus golok yang dilayangkan oleh Ranu Brata sudah cukup untuk mencabut nyawa orang lain,

keduanya, makin lama makin sengit lagi.

ku tangan. Saat ini, Pendekar Bunga Mawar Biru itu juga sedang m

n kalap. Tiga batang golok tajam menerjang ke s

menyala. Seolah-olah itu adalah bayangan tiga e

rapa kali dirinya hampir mati di ujung golok lawan, tapi untu

s, tiba-tiba wanita itu membentak nyaring. Dari balik pingga

tt

, menyambar tiga orang anak bu

tik berikutnya, tampak tiga orang itu sudah terjengkang ke belaka

t. Bekas luka itu tampak seperti sebuah tamparan. Ta

ebut diakibatkan karena sebuah selendang pusska yang

dak ada artinya. Tapi bagi Nyi Diah Ayu,

a persilatan. Karena selendang biru bersampul bunga Mawar itu

kma ..." Nyai Diah Ay

r ke depan sana. Selapis hawa kematian mencekam keadaan sek

Namun entah bagaimana caranya, ketika jarak selendang sudah maki

gan bersamaan yang mengarah k

at. Sehebat dan sekuat apapun Pendekar Bunga Mawar Biru,

encecarnya. Kali ini bahkan jauh

ri. Adu jurus itu berlangsung sengit. Namun lambat laun, siapa pun dapat menyaksikan

ng melawan dua anak buah Ranu Brata lainnya. Pemuda itu telah me

g bukan pedang pusaka. Tapi setidaknya, pedang tersebu

tt

a mengeluarkan salah satu jurus pemberian ayahny

geluarkan jurus tersebut. Bukan karena apa, melainkan karena siapa pun yang sudah berhadapan dengan j

lian. Bukan saja kedua orang lawannya tidak mampus, b

tenang dan wajar. Bahkan sesekali m

ang yang dibuat olehnya. Benturan dua benda tajam terus terdengar.

kan keadaan. Mereka juga sudah mengelu

tu dibuat kerepotan. Bagaimanapun juga, dia masih muda. Pen

epuluh jurus kemudian, salah satu gagang golok lawannya

olok lainnya dibenturkan sehingga memental

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka