Suami Pilihan
am itu tiba-tiba menjadi salah satu bagiannya. Jangankan menjadi tamunya, nasibku justru berubah menjadi wanita malam yang disewa oleh para penguasaha kaya untuk memuaskan hasratnya. Kura
cilku menang melawa
i, aku menjadi wanita dengan busana yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhku. Mengenakan penutup kepala yang juga senada dengan pakaian yang kukenakan. Jangan tanyakan soal bagaimana pengalaman pertamaku mengenakan pakaian semacam ini. Jawabannya tentu saja nyaman. Rasanya aku terjaga. Bahkan banyak bisik-bisik yang memujiku dengan kalim
manya dan apa saja yang diajarkan di dalamnya. Rasanya, aku tidak sabar untuk segera menyelami agama baruku itu. Apalagi, belajar bersama dengan seorang pria yang memiliki perangai lembut seperti Zein. Ah, jangan sampai aku menaruh hati pada pria i
sulit untuk dilewatkan. Apalagi penutup kepala semacam topi yang dikenakannya itu, justru menambah kesan ketampanannya lebih ketara. Baru kali ini kulihat pria dengan pakaian panjang dan mengenakan sarung. Jangan salah, penampilan mereka tidakah kolot atau kampunga
lati. Kita akan
nya. Kulihat pria itu bersiap mengenakan jasnya, merapikan tatanan rambutnya lalu menposisikan penutup kepa
itu sendari bertemu hingga detik itu banyak emmebrikanku kejut
berada di dekatku. Kecuali jika memang laki-laki dan perempuan haru
an, siapa yang kukenal di tempat itu selain dirinya dengan Andy? A
, Me
"Iya, Mas?" j
perlu memberitahu kamu sesuatu. Apa
alam memberikan nasihat. Ah, pria in
a. Saya kesini juga mengikuti anda. Jadi,
umnya. Sepersekian detik kemudia
ra laki-laki dan perempuan tidak diperkenankan untuk bersentuhan
e
i maupun perempuan kecuali yang memiliki hubu
atkan dalam kotak beludru yang indah. Tidak sembarang orang dapat menyentuhnya. Tidak sembarang orang dapat memakainya. Hanya mereka yang tertentu saja. Islam sangat menghormati wanita. Jadi, jangan heran jika nanti banyak laki-laki menundukkan wajahnya saat melihatmu. Itu bentuk h
li pria ini bertutur kata. Rasanya tidak seperti digurui, tapi
Apakah ada yang har
sekian detik kemudian jari
atu ha
kannya. Dalam otakku hanya ada 1 pikiran.
Caranya bagaimana? Caranya dengan kita mengucapkan kalimat yang mengagungkan Allah. Misalnya ada yang bilang ke Melati. 'Cantik sekali gadis itu.' Melati sebaiknya mengucapkan hamdalah, 'Alhamdulillah ya Allah'. Kalimat yang Melati ucapkan itu sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pemilik kehidupan karena Melati diberikan kelebihan oleh Allah. Begit
dulillah'? Jika saya ingin mengagumi sesuatu maka saya harus terlebih
ng menawan itu. Ah, lama kelamaan aku bisa diabet
ika mengagumi saya. Saya ini hanyalah
e
aja bisa membaca pikiranku. Apakah dia benar-benar m
menyadarkanku dari lamunan. Pandangan mataku kemud
az
anyak sekali manusia di sini. Apa mereka ini akan
s,
kami tumpangi berhenti, beberapa polisi dan pengawal dengan seragam yang sama saling berjajar untuk membelah jala
ukan apa? Mengapa mere
sa masih muda dan belum pantas jika tangannya dicium semacam itu. Tak hanya disitu, beberapa orang lain juga terlihat berbincang dengan Zein dan sesekali ada yang memeluknya. Sedangkan aku? Tentu saja menunduk dan berjalan di belakang Zein. Bi
Badru
niyati-
Shukru
a lill
e
nya yang telah berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan predikat cumlaude. MasyaAllah, begitubanyak keindahan yang aku temukan dari mereka. Kebahagiaan nampaknya selalu berpijak dalam langkah mereka. Walau dengan kondisi kurang
ngat bahagia melihatku berdiri di jalan yang sama