REVENGE'S CEO
suatu tempat. Sekarang mereka telah sampai di sebuah rumah mewah bergaya Rusia dengan ekst
nya dari pemandangan mengagumkan di depannya. Rumah megah itu dikelilingi oleh kolam alami
r b
a?" tanya Ar
nggandeng tangan Aruna memasuki ruangan demi ruangan
ang di rumah
ar menoleh ke belakang karena tangan keduanya yang saling bertaut. Mata Aruna mengerjap menatap wanita yang terlihat
itu merenggangkan tanganny
n Aruna mendekat ke arahnya sebelum
bawa calon istriku.
Kaisar memperkenalkannya di hadapan orang tuanya. Ada rasa haru
u." Kaisar menoleh ke
an mengangguk meski jantungn
?" Suara mama Kaisar terdengar sangat
il mengulurkan tangan dan wanita ca
ntik itu tersenyum gel
yum canggung
gat canti
ma ka
ikut m
. Sejenak, ia menoleh ke arah Kaisar, dan ketika pria itu meng
menggengam tangan Aruna dan membawanya ke sebuah dapur
-sa
ar. Aruna tahu? Mama suka memasak dan menyiapkan sem
berkata apa. Dua kali bertemu Kaisar dan pria itu selalu mengajaknya
bisa me
diri juga malu pada nyonya rumah ini. Tidak mungkin juga ia mengatakan ia bi
ma Aruna kenal
a dan Aruna tidak bisa m
nap
alu." Aruna tertunduk malu-mal
pria sia
a ini bagian dari perjanjian mereka? Jika iya, Aruna bahkan belum sempat membaca semuanya. Dan
tap wajah Aruna yang memerah. "A
enggaruk teng
keluarganya. Mama kira kalian sudah mantap untuk pernikahan. Tapi ternyata kamu masih sangat muda, Aruna
ni tanpa menoleh. Aruna memperhatikan mama Kaisar yan
h, tidak...
galkannya. Ternyata kejutan bagi kami. Kaisar sudah bisa move on dan bahkan membawamu ke rumah ini." Lanjut
enelan salivanya, berusaha
sambil memberikan wadah di tang
ai
apa saat membuat Aruna menghent
ersenyum yang seketika mem
bungan kamu d
Dia sangat mengagumi mama." Aruna mencoba basa-basi. Sedikit
tanya sambil menatap Aruna penuh harap. "Itu karena Kaisar sangat menyukai masakan mama." Se
hanya bisa tersenyum. Kikuk.
adap meja makan dari pualam yang sudah terhidang aneka macam masakan di atasnya. Perempuan itu terlihat cantik dengan riasan sederhana dan dress berpotongan simple
a yang pria i
ung dan rugi tanpa melibatkan perasaan? La
hari ini, Sayang." Kata mama K
menunggu papa." K
diam, larut dalam pikiran masing-masing, membuat Aruna sedikit merasa gelisah. Keringat dingin mu
nguras seluruh energinya. Mungkin sepotong donat atau muffin di atas meja itu bisa mengganjal perutnya untuk semen
paran di hadapan makanan enak? Entahlah, itu m
ay." Kaisar berbisik di telinganya memb
usianya yang sudah tidak lagi muda. Pria itu tersenyum ramah semba
r adalah pasangan yang amat serasi. Papa Kaisar terlihat sangat tampan dan mamanya juga
asnya pada beberapa orang pelayan yang menyambutnya. Dia memberi
ari meja dan mereka berpelukan. Su
u mengangguk pelan. Seolah mengerti, Aruna bangkit berdiri lalu mengulurkan tangannya dan mencium pun
i yang ber
iya
Ucapnya tak kalah r
uduk dengan sangat tenang. Khas cara makan kalangan jet
seiring gerakan kepalanya. Bulu-bulu halus yang tumbuh di sekitar r
kurang ketika setengah porsi makanan pembuka telah masuk ke perutnya. Ia s
eja terasa lebih hangat. Aruna terlihat sangat manis dengan balutan gaun yang melekat
eritan membuyarka
n panas itu tersenggol tangannya sendiri saat ia berusaha mengambil tisu. Ia merutuki tubuhntangan kanan Aruna dan mengamatinya. Gadis itu bahkan menah
n kamu ken
Cicit Aruna
paknya tidak ad
y?" Suara papa Kaisar membuat
u lalu mengelap noda yang ada di pinggang Aruna. Gadis itu tidak bisa menahan rasa mengg
baik saja. Ta-
dengan g
Saya akan m
. Bukan masa
ap
r mengalihkan pembicaraan melihat pi
Aruna me
ti terkejut. Dan ganti gaunnya dengan yang baru." Kali i
orang pelayan datang membersihkan sisa-sisa makan ma
a sang mama juga pergi tak lama kemudian untuk menemui tamunya. Seoran
ngannya mengajak berkeliling rumah yang m
em.
dapatmu tentan
zy r
lebi
ingin bertanya s
entang hubungan kita, bukan?" Bisiknya sambil menarik tubuh Aru
gan berbisik. Ia bingung, bagaimana mungkin Kaisar mengenalkan Aruna se
ungan kita ha
nya. Kedua alis Aruna bertaut, merasa Kaisar mengalihkan pembicaraan. Tapi
ka berdua sa
ga membuat gadis itu membeku karenanya. "Dan mereka berdua sangat mencintaiku.... I
ak menikah dengan wan
aku tida
nap
an saja tugasmu karena aku telah membayarmu.
*