Wanita Sang Presdir
ng begitu berani membuka pintu ruangan seorang Alfa Hendrawan tanpa mengetuk pintu. Satu-satunya orang yang juga sudah seringkali membuat Alfa jengkel. Karyawan biasa
g paling berat adalah -babak belur...hal it
at tuan Hendrawan dihentak hingga menimbulkan bunyi nyaring menyakitkan t
ki yang bersilang. Sikap tubuhnya begitu
arik. Ayah tau sendiri aku ini seorang pebisnis. Tawaran ayah tidak ada y
ran itu jelas sekali memberikan keuntungan, Alfa. Ayah mengirimk
i meja hingga menimbulkan bunyi nyaring. Alfa menghela nafas, cincin itu sudah bertambah lagi satu. Sekarang jari ayahnya penuh den
ajarkan foto-foto gadis cantik di atas meja. Berkulit putih, ram
anak pengacara tersohor. Keluarg
itu sendiri?"tanya Alfa m
yang tadi mengges
apa. Karena dia seorang putri ca
paling benci anak manja yang tid
yah melotot
a Alfa. Babat, bibit, b
dia putri manja di dalam keluarganya. Apa aku harus menikah dan mengurus istriku? Kalau begitu
Gabriela. Kalau Gabriela bertemu Alfa secara langsung memang benar gadis itu p
in
h. Yang melempar sendiri tida
u lihat yang
sung menyisihkan foto wanita kedua tadi. Tu
gan menilai seseorang dari penampilan Alfa. Ayah
g-kadang lupa sa
pa
lain padahal selalu menasehati aku ini. Kurasa aya
aaaa
dan menghampiri putranya itu. Segera saja Alfa berdiri dan m
enapa ayah dikecualikan. Apalagi jelas-jelas ban
erhadapan dengan anak remaja yang suka melawa
us dihapus dari jaja
unya bagaimana bisa aku
ta ayah ke panti sosial saja daripada mem
Tangannya terangkat meminta s
kmu yang sat
h. Aku tidak mau dijodohkan. Kalau mau mencari wanita aku bisa melakuk
i kejar-kejaran tadi. Lalu menu
punya penawa
terta
uan besar memutari sofa dan memilih
odoh-jodohkan kamu sampai bata
ayunya untuk segera berkeluarga. Bukan satu dua hari! Tapi selama tiga tahun! Tiga tahun bayangkan.
keingina
batas waktu diberikan. Dalam waktu 1 tahun, ayah mau mel
ntak. Biasanya kalau sedang marah atau ingin
na kalau aku malah memilih sibuk bek
tidak berhasil membawa calon menan
mu miliki sekarang, jabatan, apartemen, kar
untuk meminta kepada sang ayah. Dia sudah dewasa! Dan semua fasilitas, yang ia miliki adalah dari hasil kerj
ilikku kenapa ayah mau mengambilnya. Hasil kerj
menatap dengan mata berkila
ayah, alfa. Bukan dari kakimu sendiri. Jad
ng meremas
akan wanita ke rumah dalam waktu 1
ita yang belum kamu lupakan itu hin
lfa membula
ohan." Lalu setelah melempar bom tuan Hendrawan b
it. Alfa masih bertanya-tanya apa penyebabnya. Namun hingga sekarang ia tak mendapatkan jawaban. Akhirnya ia lelah dan memilih mengubur kisah masa lal
menghilang tiba-tiba tanpa jejak dan kau be