Perfect Wedding
otak berwarna krem. Sebenarnya Salsa memiliki blezer senada dengan rok itu, tapi ia memilih menanggalkannya. Ia tidak ingin terlalu berlebihan. Jika ia menunjukkan standar tingginya, taku
kamar. Pamela, wanita yang sangat disayangi oleh Salsa itu berkacak pinggang. K
in luntur. Cukup katakan bahwa dirimu sudah cantik dan siap untuk wawancara. Ayo turun! Papah sudah
erja di perusahaan besar itu. Jadi, Pamela memberikan dukungan untuk Salsa. Begitu pula dengan Ridwan, suaminya. Meski uang Ridwan sudah cukup untuk menghidupi putri satu-satunya itu, ia tetap mendukung Salsa
hususnya. Ia lebih suka memanggil Salsa dengan sebutan Bila. Katanya agar panggilanny
gan bibir yang dimajukan. Menjadi anak satu-satunya membuatnya sering mengadu soal hubungannya dengan Andri pada kedua orang tuanya.
us Pamela membuat Salsa
nggigit sandwich yang dibuatkan oleh Pamela. "
n tau kalau Mamah pengen punya anak laki-laki. Jadi Mamah suka sama Andri. Mamah harap kamu melahirk
niatan untuk menikahiku, tapi
n? Lagi pula jika bukan Andri, sia
gan arah pembicaraan Pamela sekarang. L
Elga? Dia pemilik perusahaan yang
mana saja. Jangan sampai kebiasaanmu itu berlanjut, takutnya nanti mempengaruhi nilaimu di pandangan beliau," jelas Rid
Pak Elga Altar Sandiaga atau belum? Bila mau tau seperti apa Pak Elga di m
h dan begitu berwibawa. Jika kamu berhadapan langsung dengannya, maka aura wibawany
Yang Bila tau, perusahaan
dari dunia bisnis setelah Pak Elga mengurus perusahaan. Pak Elga lebih ce
iasa terpampang di majalah bisnis, Pah?" tanya Sa
an, Salsabila. Kenapa yang kamu tanyakan adalah ke
nambah semangat Salsa. Kalau ternyata Beliau tidak set
enjadikan pria lain sebagai pandangan utamamu," ka
Pamela lebih perhatian pada Andri ketimbang dirinya. Namun ia bersyukur, karena setidaknya orang tuanya suka
a di sana setidaknya lima belas menit sebelum wawancara dimulai
kut Ridwan ke halaman rumah. Mobil mereka sudah siap di
amannya. "Kita lihat nanti saja, Pah. Lagi pula Bila
kungmu, bukan?" Ridwan menatap Salsa dengan tatapan bangganya. Sampai saat ini, ia masih tidak menyangka bahwa anak semata
cerita soal bisnis selama perjalanan. Itu membantu Salsa merasa lebih
knya!" seru Ridwan ketika Salsa sudah t
an ketika mobil yang dikendarai Ridwan melaju men
dengan begitu pelan. Ia mencoba mengesampingkan rasa
i bisa membantu bisnis Andri agar lebih maju. Dengan begitu, mereka bisa menikah dan hidup bahagia bersama. Salsa sudah terlalu lama menunggu Andri,