Pernikahan Raja & Ratu
-sepoi yang berhembus menerpa wajah keduanya. Diterpa cahaya sang surya yang nyaris tenggelam ke peraduan
i." Kata sang lelaki tersenyum memandangi wajah
ama sebulan ini Kak ...." Balas si gadis,
Si gadis menatap heran. "Itu nama panggilan khusus kit
man, dia tersenyum bahagia. Dikecupnya kening si gadis yang tak lain adalah Rat
akan pernah dia lupakan, kenangan cinta pertamanya. Jeremy tersenyum mendapati gadis di masa l
um. "Selama apapun itu, ak
i kecanggungan. Jujur saja gadis itu gugup setengah mati terlebih Jeremy mengaja
gan beberapa saat. "Jadi, apa
i semuanya di sini, sekarang. Apapun yang terjadi di masa lalu biarlah menjadi kenangan saja, dan mari fokus pada masa depan masing-masing. Kau pasti sangat mencintai Sandrina Kumala bukan? Akupun begitu, aku sangat mencintai calon suamiku, Rajano Sebastian Smith." Ratu tersen
ak rela di sudut hatinya. "Ja
masa depan bukan mas
enghuni hatiku hingga saat ini. Semua yang kulakukan adalah untuk bisa bertemu denganmu lagi, lalu ketika aku menemukanmu kau malah akan menikah dengan sahabatku. Ka
dan Sandy tampak seperti pasangan yang
ukup. Jujur saja aku belum ikhlas sepenuhnya kau dengan Raja. Jika itu pria lain-aku tidak akan sering melih
nah tahu." Kata Ratu, dia juga
tertawa gamang sebentar. "Boleh
eh
at itu." Jeremy begitu tulus dan terluka, Ratu bisa melihat itu mel
lembut di bibir sang dara pemilik hatinya. Cukup lama tautan itu terjadi, sebab Jeremy t
k terakhir kali Ratu mencium kening Jeremy lembut. "Kau itu-mantan terindahku." Kata Ratu sebelum pergi, Jeremy mengepalkan tangannya tanp
rtekad akan menunggu Jeremy sampai kapanpun namun pertemuannya dengan Damian Wijaya pria manis lainnya membuat Ratu tergoda dan akhirnya menjalin hubungan dengan lelaki itu. Ratu berhasil move on dari Jeremy, bahkan sampai merencanakan pe
ng yang dicintainya. Parahnya, Damian yang paling menggoreska
tu. Tidak, mana boleh aku merebut tunangan orang lain.
detik berikutnya gadis itu nyaris terjungkal ketika melihat sosok Rajano Sebastian Smith yang keluar dari mobil berwarna hitam kelam itu. Ya, Ratu tidak mengenali m
pat begitu percaya diri. Bukannya apa, Jeremy masih ada di area ters
alut Ratu, dia berdoa dalam hati agar
acak nomor ponselmu." Cibir Raja membuat Ratu tercengang, sampai sebegitunya Raja hanya untuk m
h
hal-hal aneh di chat." Ba
dima
atu, gadis itu menengok ke arah sekolah. Jeremy masih belum muncul, diam-diam dia
putmu. Akulah yang seharusnya bertanya,
, i
atkan matanya. Kenapa juga Jeremy harus jujur sekali seperti itu. Raja menger
alian sudah kenal se
rtamaku saat SMA." Kata Jeremy terang-ter
ja tunjukkan. Terlalu datar, dingin dan menusuk. Entah hanya perasaannya saja atau
u di saat kami berdua sudah memiliki pasangan masing-masing." Ratu berusaha membuat Raja menger
lang dia sangat mencintaimu." Kata Jeremy terseny
au juga, jangan sampai menyakit
usnya begitu." Ka
engecup singkat pipi Ratu, gadis itu memerah. Jeremy merasa sesak melihat kemesraan keduanya tepat di depan matanya
ri
ajano Sebastian Smith. Selamanya dia a
*
papun membuat Ratu jadi merasa tidak enak hati, biasanya lel
dengan dirinya, moodnya memburuk setelah mengetahui perihal hubungan Ratu dan Jeremy.
u memberanikan diri angkat suara. Lelak
mu. Dan kau akan tinggal di
Heh? Tingga
? Mau p
ab Raja terlalu kesal untuk bicara. Moodnya benar-benar buruk, dan semua itu karena Ratu. Gadi
kau ma
Hardi
ntak seperti itu. "Kau kenapa ma
IIT
a tidak akan bisa tidur malam ini. "Aduh! Kalau mau mati jangan ajak orang lain, astaga! Aku b
kan ya! Kenapa kau tidak bilang ji
ing untukmu? Itu ka
n menikahi mantan pacar sahabatku,
i posisiku menyenangkan apa? Dipaksa menikah dengan orang yang tidak dikenal, p
nyalahk
perti ini. Lagipula kenapa juga kau marah? Kau cemburu?" Balas Ratu, ke
setir mobil, lalu keluar dari mobilnya meninggalkan Ratu sendirian. Sungguh Ratu baru tahu jika Raja itu temperamental juga. Ke
gan menatap dirinya. "Aku minta maaf Raja, aku janji lain kali tidak akan menyembunyikan apapun darimu. Ya, meskipun pernikahan ini tanpa cinta setidaknya k
gitu." Cibir Raja, dia berbohong. Sejujurnya Ratu terlihat sa
g menghibu
a seenaknya, ahh-jangan lupakan jika bibir Ratu itu mampu memb
artinya kau hanya milikku seorang jadi jangan pernah berp
ft' kalau boleh jujur aku saja malas
au hanya boleh ber
begitu di awal. Kau bahkan bilang untuk tidak
tu hanya menatap horor kepada Raja. Perasaannya mengatakan jika hidup Ratu tidak akan mudah se
a bukankah kau sangat mencintaik
r dan mana kebohongan untuk kebaikan. Jangan geer,
kenapa waja
anas tahu m
*
ak begitu menggelikan di mata Raja, jika di drama televisi tentunya gerakan keduanya di buat slow motion. Ya, Ratu juga tidak tahu mengapa dia bisa se
kita maraton drama. Aku kan meng
Balas kakek tak kalah antusias. Keduanya masih tampak asik men
jangan harap Kakek boleh begadang hanya untuk drama-drama
embilan malam saja. Okey?" Ratu menggenggam tangan Kakek Smith pe
generasi itu jengah. Dasar tua bangka menyebalkan, pada Ratu dia bersikap sangat manis s
l bersama. Beliau mengatakan untuk mengajak Ratu menginap di rumah sebelum hari pernikahan. Kata kakek
dan kebutuhan lainnya semua sudah tersedi
h ya, ini kamarmu kan?
i, bers
es Ratu tidak terima, Raja memajukan tu
an ya?" Raja tergelak. "Tenang, Sayang. Aku ti
ersama, memangnya rumahmu yang besa
di sini. Malah katanya, lebih cepat memberikan dia cucu lebih bai
na!" Ratu mendorong tub
i kan k
*
a di rumah besar itu. Apalagi kalau bukan untuk menonton drama bersama, ah karena Raja
hlah, banyak hal yang lelaki itu pikirkan salah satunya Ratu-gadis yang eksistensinya ma
pacar Jeremy? Astaga Sandrina Kumala, obsesimu itu ter
bsesi, aku menc
tersera
at bagaimana cinta seorang Sandy untuk Jeremy Suherman. Pun Raja lebih merasa sakit ke
kainya." Ujar Sandy mencoba menahan liquid
cantik. Tapi bukankah cinta itu bukan tentang fisik? Tapi hati? Kenapa sih kau tidak mencoba
tai seseorang Raja. Kau tidak akan mengerti." Raja hanya mampu mendesah
ta gadis itu Ratu Aurelie, calon istriku." Le
h menonton film bersama kakek tadi, sejak gadis itu masuk hingga terlelap dalam posisi telungkup, Raja memperhatikan sem
gadis itu, menyelimutinya dengan telaten. Lalu menatap
a padamu." Gumam Raja membelai rambut coklat madu milik Ratu