I Love You Om Miliarder
pesta semalam?" t
nggan beranjak dari tempat tidur meski unt
asa sakitnya. Menyerap seluruh tenaga hingga aku
mbutuhkan seseorang untuk dijadikan tempat curahan. Usia Ember yang juga hampir
ti marah besar,
seperti biasa, Tuan Marco membuat alasan pada tamu ji
efan?" Aku juga penasaran
Kubuang napas kasar, memilih ber
engan mereka, kenapa dua sauda
semua, tetapi juga ada keraguan untuk membuka suara. Alhasil dia hanya men
pertinya akan menjadi pelayan setia pada sang tuan, bersedia
sekarang?" tanyaku m
n membuatku ingat perlakuan Tuan Marco padanya semalam. Wajah dia terlihat babak belur den
sana Stefan sedang duduk mengobati luka dengan batu es. Kehadiranku langsung terli
itu s
lan meski sesekali meringis m
enekan-nekan pelan pada wajah Stefan. Dia hanya
gaun itu." Dia berujar menunjuk gaun
ku cuma malas ga
idik. "Dia sangat kasar meski pada perempuan, w
banyak perempuan yang sudah meninggalkan Tuan Marco karena sifa
jar lembut. Meraih kedua tanganku secara tiba-tiba, tentu saja aku kaget. Namun
aik, Marco tidak berh
aya dengan apa yang dikatakan Stefan. Tatapan mata itu sungguh meyakinkan. Pun perlakuan kasar Tuan Marco se
elahi?" Kali aku memberanikan diri u
tuk berhenti mempe
nap
gkan ucapan, menatap lurus tanpa kedip
sejak pertama
ejak pertama bertemu, tetapi mendengar penuturan tersebut rasanya begitu aneh. Entah ha
enjadi suamimu," ujar Stefan seakan sadar akan keresahanku. "Aku tida
enyukaiku? Namun, dalam hal apa? Kami jelas baru bertemu beberapa hari saja dan itu pun belum saling mengenal dengan benar. Hanya berpapasan saat-sa
alihkan perhatian. Kulihat seorang
, si
" Dia memperkenalkan diri. "Tuan sud
apa Tuan Marco harus menemuiku di lain
uk menemui Tuan Marco setelah kejadian semalam, meskipun dia sudah
an melukaimu." Stefan akhirnya mengangkat suara. M
*
yusuri koridor usai ke luar dari lift yang membawa kami ke lantai sepuluh. Entah dia akan membawaku ke mana
erlu dikhawatirkan barulah berani membuka pintu dan masuk dengan sangat hati-hati. Kaki menginjak puluhan kelopak mawar merah yang sud
ja terhenti saat mata jatuh pada tempat tidur berukuran king size. Bunga mawar utuh berbentuk hati tergeletak di atas tempat ternyaman itu. Aku menelan saliva gugup
s kamu lakukan di tempat ini, terlebih hanya ada kami berdua saja. Ap
itu terjadi, Ruby!' B
arang sudah membalikkan badan ke arahku, di
dekat dengan senyuman melebar
kat. Bodohnya aku malah seperti orang linglung, indera pe
, bahkan sekarang aku sudah mengakui ketampannya! Ada yang tidak be
Tuan Marco mengekori penglihatanku karena saat itu juga dia kemb
mpat tidur itu?" tanyanya sembari mengedi
ena kita sudah menikah aku mau melakukan itu sama Om, jan
antara kesal, malu
bertanya dengan kerutan kening. "Aku hanya menaw
atas tempat tidur itu adalah soal bunga, bukan yang lai
suara dengan nada menyelidik. "Sesua
Ketusku melipat kedua tan
cak puncak kepala. "Buang pikiran koto
ngan Tuan Marco. Pun ada apa dengan aku, bisa-bisanya berpikir hal dewasa depan dia. Bagaimana t
an pembuka pagi yang tersaji rapi. Dia juga sempat menarik kursi dan
engangguk pelan. Namun, detik berikutnya mulai menyadari sesuatu. Ada yang berbeda dengan cara bicara Tuan Ma
n pemandangan depan mata. Samping kami duduk benar-benar dekat dengan dinding kaca hingga keadaan luar jelas terlihat, di
kembali mengalihkan pandanganku. "Aku tau itu
kulihat saat ini. Tuan Marco sungguh me
Ia pun meraih lengan tanpa terlebih dulu meminta ijin membuatku terkesiap kaget. Di
sudah tidak sakit lagi. Buru-buru kutarik tangan agar te
rdengar. "Kenapa masih memanggil o
kenapa?" ta
ya kesal. Aku menggeleng sebagai jawaban me
coba panggil
tapi segera melerai saat terdengar aneh
eperti suamiku, sayang, honey atau semacamn
gan harap semua i
anyanya untuk lebih
Kujawab seadanya. Dia
s. Sepertinya aku harus mempersiapkan diri untuk tidak menegang. Dia lantas berdiri berjalan ke arah tempat
da kebenaran apa lagi yang akan terungkap hari ini. Tuan Marco m
tersebut. Membukanya secara perlahan, mengeluarkan apa isi
ba perhatikan maina
ngan mainan anak berwarna hijau ini, kuputar-putar lebih t
gum
Aku mencoba menerabas ingat memutar secara paksa aga
bagaimana