Istri Rahasia CEO Arogan
jaan. Evely tersenyum sepanjang ia berjalan menuju rumahnya, menyusuri jalan kota yang saat ini cukup padat karena jam makan siang membuat para pemilik kendaraan
memang ada beberapa di antara mereka sudah mengenal Evely. Tidak
nya itu akan bisa ia realisasikan, yang terpenting untuk saat ini ia harus bisa mengumpulkan banyak uang untuk melunasi semua utang itu. Sejenak langkahnya terhenti sa
y membuat penjual ketoprak itu ters
pa pembeli yang mau berkunjung ke gerobak Bapak," jawab Pak Rusdi, seorang penjual ke
pat sekali karena aku juga berniat mem
k." Pak Rusdi menurunkan sebuah kursi plastik da
ar Pak Rusdi bergegas menuju gerobakny
yang dua pedas sama yang satu
nya buat Bu Rika 'ka
" Evely me
Nak?" tanya Pak Rusdi disela ia
juga ibu udah bisa gerakin kakinya. Tid
kilas, ia kembali melanjutkan pekerjaannya. Sesekali kembali mengajak E
i menyerahkan bungkus plastik b
nya kemudian memberikan sejumlah ua
mang ia sudah menjadi langganan di sini karena memang ia menyukai ketoprak. Ditambah ra
saya pulan
ga beliau cepat sembuh." Evely
Rusdi, belum terlalu jauh ia melangkah, tiba-
KKK
obil menabrak gerobak dagangan Pak Rusdi. Evely langsung berlari mendekati Pak Rusdi yang terkejut, g
ya Evely sambil membantu
baknya yang jatuh di kelasnya jalan aspal,
bayangkan bagaimana perasaan Pak Rusdi saat in, karena ia jelas tahu kalau menjadi penjual ketoprak lah mata pencaharian pokok
n keluar dari mobilnya bersamaan dengan seorang wanita cantik. Tanpa melepaskan kacamat
gerobak Anda tertabrak." Baik Evely maupun Pak Rusdi mendongak untuk
, saya tidak mau kalau sampai mobil saya kotor karena menginjak g
embuat Evely menganga bukan karena pria itu berasal dari kalangan atas. Melainkan karena kata-kata pria itu, bisa-bisanya pria itu mengatakan hal demi
t!?" Dengan berani Evely berkata seperti itu membuat pri
a orang kaya yang arogan se
kan malah menyalahkan pemilik gerobak yang bahkan tak salah apa-apa. Ya aku akui kalau jalanan ini memang bukan untuk berjualan, tetapi s
tanya. Ia menatap Evely tajam, Evely sama sekali tidak takut. Ia membalas tak kalah tajam, meskipun pria itu
a begitu supaya bisa mendapatkan ua
kin, maka kami dengan membuat kau menabrak gero
butkan!" tukas Megantara sambil
kami hanya butuh permintaan maaf da
di buka suara, pria paruh baya itu memegang lengan Eve
Hal seperti ini saja harus memperbesarnya." Tanpa kata lagi, Megan
il i
a pada Tiffany sambi
emelatuk seiring dengan mobil Megant