Kontrak Cinta Dokter Tampan
belum dia sampai ke pintu, "jang
aya gak mau mati." Jenur menutu
n menggiring Jenur kembali ke kasur. Tapi Jenur berhenti ditengah jalan,
gak boleh?" Kedua tangan H
enur menu
i sendiri gak usah malu ya! Sudah larut malam sekarang,
dipakai lagi?
ja. Aku mau lihat semua
as baju. Dokter juga dong, kan
man, lengannya yang berotot membuat mata melotot. Setelah membuka kemejanya, Hazman mengendurkan sabuknya lalu membuka celananya yang sedari tad
dah merem melek." Hazman membuang celana panjangnya ke la
mulus Jenur. Jenur menggeliat tapi tak be
ngecupnya. Punggung halusnya tak luput dari jamahan tangan Hazman kemudian memeluk Jenur
Jenur hingga dia terlentang. "Lihat aku, aku s
enur yang kini terlentang tanpa busana, hanya segitigan
kan selalu bersamamu." Ha
n kesempatan indah ini, aku sangat menikmatinya, dan aku berharap
ya Hazman lalu menjauh dari Jenur kemudian berjalan menuju jendela dan
sekarang, Pak." Jenur mem
tanya Haz
up dari jam lima sore sampai jam sepuluh malam. Selai
a nafas panjang, lagi posisi on, kondi
alu menghempaskan seluruh bobot tubuhnya di kasur dengan kasar. Dia menol
dimana?" ta
idur di lantai. Tidurlah di sisiku!" Hazman turun dari kasur lal
Jenur, kembalilah ke sini. Aku berjanji tidak berbuat seperti tadi. Tolong tetaplah tidur di sampingku. Aku janji gak s
, tak ada balasan se
anapun, semaumu, tapi sebaiknya tidurlah di sampingku, di kasur in
kamu mau padaku, aku terima sekarang, tapi jangan membuatku berteriak! Malu terdengar dari luar. Sekarang gantian, aku yang pasrah. Kamu mau ngapa
olong kasur, "Dokter sudah ber
dalam hatinya dia telah menyusun rencana nak
" Terdengar suara pintu l
usah pakai baju, aku juga gak pakai baju kok!" Hazman menggendong Jenur dengan kedua tang
kannya. Kini posisi Jenur berada di atas Hazman, Hazman mendekapnya erat lalu men
nya dengan kedua tangannya. Tiga detik kemudian dia mendaratkan lagi
enur di bibirnya dengan lembut dan sesekali menyesapnya. Jenur mengikut
" pinta Hazman. Lagi-lagi Jenur tak menolak pada apa yang dilakukan Hazman,
ur, kedua lengannya menggapit lengan dan kepala Jenur, kemudian memegang kepala Je
ji yang tadi?" Je
arang gerakannya berbeda sama yang tadi. Aku gak bohong dan ak
u ngapain?" tanya Jenur
dengan ciuman me
tanya Jenur sambil m
ur meringis menahan sakit. Peluh keduanya membanjiri tubuh, detak jantung bergerak cepat, nafasnya saling mem
melayang, meregangkan seluruh tubuhnya, melepas ikatan kakiny
ecup keningnya pelan, "terima kas