icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Yang Tidak Dianggap

Bab 2 Malam Pengantin

Jumlah Kata:1385    |    Dirilis Pada: 22/07/2022

?" tanya Mar

ah resmi menjadi istrinya itu meringkuk di atas ka

ya yang basah memakai handuk kecil. Setelah menaruh handuk keci

menyentuh bahu Venus sembari mengintip waja

suara parau. Tangannya men

ik pelan bahu Venus agar gad

a?" Venus ti

sakit tadi, 'kan?" Mars sempat me

ebih dulu traveling karena perkataan Ma

ars bertanya lagi begitu Venus menyibak pi

ars yang duduk bersandar di ranjang. Dia melingkarkan tangann

putih untuk memijat perutku. Apa

cek dulu di kotak obat." Mengusap pipi Venus

ma ka

hkan?" tanya Mars lagi seb

terlih

embaca keraguan di wajah Venus. "Ayo, b

suatu, tetapi dia merasa sungkan. D

gil Mars t

ada lagi Kak, it

li duduk di tepi ranjang, membingkai wajah Venus dengan kedua te

tuhkan sesuatu lebih dari minyak kayu p

us semakin tidak enak hati. "Aku ngg

jawabku mulai sekarang. Dalam hal apa pun. Apa kau lupa kita sudah menikah?

in berteriak sekarang. Meluapkan rasa syukur dan bahagia yang membuncah di dada. D

r jahe hangat," ucapnya malu-

inan sih ada." Jawaban Mars memuncu

ur? Aku ingin membuatnya. Biasanya perutk

yang buatkan," cegah Mars begitu

Kak

saja!" perintah Mars tega

terlalu manis,"

ayu putih sama air

ngguk Ve

Mars mengacak-acak rambut Venu

di sekitar perut dan pinggangnya. Nyeri yang hilang timbul. Sebentar berdenyut keras, tetapi seb

am kamar dengan membawa nampan berisi segelas a

da leher ranjang sembari memegang pe

Mars. Dia meletakkan nampan di atas nakas,

cegah Venus ketika Mars mende

ibu yang buatin khusus untukmu. Dia

ir jahe ini?" cerca Venus setelah menghabiskan air jahe itu. Ia merasa sungkan

apa bikin air jahe, aku bilang buat kamu yang lagi keram perut

ibu m

sikap Ibu Anggun setiap bert

udah menunjukkan rasa tidak sukanya. Apalagi setelah men

ental illnes dan panic attack. Apalagi setelah kejadian malam itu. Ibu Anggu

gkat akhir Fakultas Teknik Sipil, sedangkan d

kan Ibu Anggun," g

i yang menawarkan diri membuatkan air jahe ini untukmu

wajah Venus. Ibu mertua yang terkesan tidak

bibirnya. "Iya, sekarang lepa

us melebar. "Ta

rutmu." Menunjuk minyak kayu putih di tangannya. Dia kembali her

ornya sendiri, mengira Mars akan melakukan yang tida

rs saat Venus hanya mengangka

Tangannya melindungi bagian da*da. Dia menggigi

ar kalau Venus memang tidak perna

engusapkannya ke bagian pinggang dan perut Venus

sih, padahal kita sud

*

as nggak apa, 'kan? Aku harus segera s

gung tangan Mars. Kebiasaan baru yang ia

in jemput," ucap Mars sete

pesannya, sembari melambaikan tangan saat mobil yang

n baru sendiri

dang kepergian mobil Mars,

nus sembari melirik ke sekitar mereka. Berun

y Ve, aku

uga, tapi lain kali jangan diulang. Aku haru

ar keceplosan. Oya, kamu

" jawabnya lemah sembari melang

da Tiwi, "sampe pagi pastinya ya, mukamu pucat keliatan banget kurang

ayangan menyedihkan tadi malam melintas kembali di otaknya. Dia memang kuran

langkahnya. Ditatapnya Venus sec

a?" kagetnya saat tangan Tiwi tiba-tiba me

lehermu," gumam Tiwi yang menel

wi. Dia merasa risih dipandang seperti itu, walau

l yang aku baca lakinya biasa ninggalin stempel gitu d

pa-ngapain." Dengan menunduk lem

normal, 'kan?" tanya Tiwi

saling mencintai dan sudah terikat pernikaha

ja," sung

aling ditunggu setiap pasangan yang baru menikah.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka