Istri Yang Tidak Dianggap
?" tanya Mar
ah resmi menjadi istrinya itu meringkuk di atas ka
ya yang basah memakai handuk kecil. Setelah menaruh handuk keci
menyentuh bahu Venus sembari mengintip waja
suara parau. Tangannya men
ik pelan bahu Venus agar gad
a?" Venus ti
sakit tadi, 'kan?" Mars sempat me
ebih dulu traveling karena perkataan Ma
ars bertanya lagi begitu Venus menyibak pi
ars yang duduk bersandar di ranjang. Dia melingkarkan tangann
putih untuk memijat perutku. Apa
cek dulu di kotak obat." Mengusap pipi Venus
ma ka
hkan?" tanya Mars lagi seb
terlih
embaca keraguan di wajah Venus. "Ayo, b
suatu, tetapi dia merasa sungkan. D
gil Mars t
ada lagi Kak, it
li duduk di tepi ranjang, membingkai wajah Venus dengan kedua te
tuhkan sesuatu lebih dari minyak kayu p
us semakin tidak enak hati. "Aku ngg
jawabku mulai sekarang. Dalam hal apa pun. Apa kau lupa kita sudah menikah?
in berteriak sekarang. Meluapkan rasa syukur dan bahagia yang membuncah di dada. D
r jahe hangat," ucapnya malu-
inan sih ada." Jawaban Mars memuncu
ur? Aku ingin membuatnya. Biasanya perutk
yang buatkan," cegah Mars begitu
Kak
saja!" perintah Mars tega
terlalu manis,"
ayu putih sama air
ngguk Ve
Mars mengacak-acak rambut Venu
di sekitar perut dan pinggangnya. Nyeri yang hilang timbul. Sebentar berdenyut keras, tetapi seb
am kamar dengan membawa nampan berisi segelas a
da leher ranjang sembari memegang pe
Mars. Dia meletakkan nampan di atas nakas,
cegah Venus ketika Mars mende
ibu yang buatin khusus untukmu. Dia
ir jahe ini?" cerca Venus setelah menghabiskan air jahe itu. Ia merasa sungkan
apa bikin air jahe, aku bilang buat kamu yang lagi keram perut
ibu m
sikap Ibu Anggun setiap bert
udah menunjukkan rasa tidak sukanya. Apalagi setelah men
ental illnes dan panic attack. Apalagi setelah kejadian malam itu. Ibu Anggu
gkat akhir Fakultas Teknik Sipil, sedangkan d
kan Ibu Anggun," g
i yang menawarkan diri membuatkan air jahe ini untukmu
wajah Venus. Ibu mertua yang terkesan tidak
bibirnya. "Iya, sekarang lepa
us melebar. "Ta
rutmu." Menunjuk minyak kayu putih di tangannya. Dia kembali her
ornya sendiri, mengira Mars akan melakukan yang tida
rs saat Venus hanya mengangka
Tangannya melindungi bagian da*da. Dia menggigi
ar kalau Venus memang tidak perna
engusapkannya ke bagian pinggang dan perut Venus
sih, padahal kita sud
*
as nggak apa, 'kan? Aku harus segera s
gung tangan Mars. Kebiasaan baru yang ia
in jemput," ucap Mars sete
pesannya, sembari melambaikan tangan saat mobil yang
n baru sendiri
dang kepergian mobil Mars,
nus sembari melirik ke sekitar mereka. Berun
y Ve, aku
uga, tapi lain kali jangan diulang. Aku haru
ar keceplosan. Oya, kamu
" jawabnya lemah sembari melang
da Tiwi, "sampe pagi pastinya ya, mukamu pucat keliatan banget kurang
ayangan menyedihkan tadi malam melintas kembali di otaknya. Dia memang kuran
langkahnya. Ditatapnya Venus sec
a?" kagetnya saat tangan Tiwi tiba-tiba me
lehermu," gumam Tiwi yang menel
wi. Dia merasa risih dipandang seperti itu, walau
l yang aku baca lakinya biasa ninggalin stempel gitu d
pa-ngapain." Dengan menunduk lem
normal, 'kan?" tanya Tiwi
saling mencintai dan sudah terikat pernikaha
ja," sung
aling ditunggu setiap pasangan yang baru menikah.