Terpenjara Cinta Sang CEO Kejam
iba di dalam diri Morgan saat melakukan hal itu. Pria itu memaju mundurkan pinggulnya untuk memompa batang kemaluannya di dalam lembah kenikmatan yang sangat ia rindukan itu. S
intih Vallen dengan suara parau karena sudah berjuang keras menaha
ntihan dan teriakan Vallen seolah menjadi satu alasan yang membuat Morgan menjadi sangat bersemangat dalam menyetubuhi wanita itu. Tanpa ada jeda, M
tal berwarna putih susu itu menyemprot pada dinding rahim Vallen dan
engandung anak pemerkosa seperti dirimu!" pekik Vall
melakukannya terus sampai kau mengandung anakku!"
inya. Bagaimana Vallen bisa menganggap bahwa hidupnya masih cukup berarti saat ini. Namun, ia merasa tidak ada gunanya melawan untuk saat ini. semua hanya menjadi sia-sia dan semakin membuatnya menderita. Vallen memang tidak mengenal p
buhnya yang tadi selesai bekerja keras dan penuh dengan keringat. Morgan terlihat sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting dengan
erit Vallen m
kan Morgan padanya sejak ia sadar dari pingsannya dan menyadari bahwa ia sudah berada di rumah penuh dengan kekejaman dan penyiksaan itu. Vallen merasa lelah unt
anyak mungkin. Setelah kau melahirkan anak laki-laki untukku, mungkin aku akan berpikir untuk melepaskanmu dari tempat ini. Namun, jika kau melahirkan anak perempuan dan memiliki wajah yang mirip denganmu, maka dia pun akan bernasib sama seperti dirimu!" uca
, Nona Muda?" tanya Leo mengej
edang terbaring lemah dengan sebuah infus di punggung tangannya. Pergelangan tangannya pu
tan. Ia berpikir Leo adalah pria lain yang akan me
nghabiskan makan siang ini dan meminum obat setelahnya," jawab Leo dan memberik
ak akan pernah memakan apa pun yang diberikan lelaki iblis
a dipastikan tidak akan menerima satu butir nasi pula saat in
nakan Cleo?" tanya Vallen tak percaya dan matanya sudah b
n nada datar dan penuh penekanan karena merasa Vallen te
ya, nama Morgan terlalu bagus untuk kelakuannya ya
arkan orang lain mengatakan hal itu tentang tuannya. Leo meletakkan nampan berisi menu makan malam dan buah-buahan. Serta ada beberapa butir obat juga segelas air putih di sana. Leo bersikeras mela
a. Bagaimana pun juga, semua tergantung pada sikap Anda." Leo berkata sekali
alkan, dia membawa putriku dengan aman dan selamat ke sini. Aku ingin putriku bera
amun, aku tetap akan menyampaikan permohonan Anda padanya nanti,
bayangkan Cleo tengah menangis menanti dirinya saat ini. "Cleo ... apakah kau sudah makan, Nak? Tunggu Mami, Mami akan menjemput dan kita akan pulang ke pulau. Orang-orang di sini sa