icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KOTRAK CINTA DENGAN CEO TAMPAN

Bab 6 Pertama Kali Masuk ke Club Malam

Jumlah Kata:1009    |    Dirilis Pada: 21/07/2022

n situ saja, Pak," tutur Dav

k Budi menganggu

minta berhenti di depan sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari club tempat sahabatn

il uang lembaran berwarna biru dari dompe

alus, "gak usah, Neng. Bapak hanya

sampai sini. Lagian, Pak Budi kan sedang bek

na. Karena ia tahu, uang dari jerih payahnya selalu d

sebagai anak sendiri. Jadi, anggaplah ini sebagai tanggung jawab dari Bapak ke anaknya." Pak Budi m

ayang dari seorang ayah. "Terimakasih, Pak. Semoga Tuhan mengganti k

. Hati-hati, semoga Neng Davi

Baru saja ia akan melangkahkan kak

en

badannya menatap Pak Budi yang

e rumah. Dengan senang hati, Bapak pasti akan membantu." P

erbaiknya. "Terimakasih, Pak. Davina pasti akan ingat pe

atiran lalu menyalakan mesin motornya dan segera b

berada di depan kafe dan club terlihat padat oleh kendaraan yang di dominasi oleh kendaraan

ah suara. Salah satu dari mereka memindai Davina dari atas hingga bawah. Mungkin ia heran melihat seorang gadis berada di area club dengan memakai

pam tersebut, merasa kikuk. Ia tahu, jika tidak ada orang yan

bantu?" tanya salah seo

Em, saya mau ketemu sama sa

dari luar kota, itu?" tebak s

Davina dengan senyum merekah. Ia tak menyangka jika Rena-

uk lewat pintu belak

pintu masuk yang berada di belakang club. Se

ah takut aja, kalau satpam disini galak,' batin Da

malam tempat dimana Rena bekerja adalah club terbesar yang berada di kota tersebut. H

pegawai di dalam yang memakai seragam hitam merah disana." Satpam

," sahut Davina s

uk ke dalam club. Aroma bau rokok langsung menyengat masuk ke dalam rongga hidung. Davina refleks

sengaja menyaksikan sepasang perempuan yang sedang berpelukan sambil saling menautkan bibirnya dan meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama musik yang membuat Davina merasakan sakit di telinganya. Selain itu, ia pun melihat sepasang laki-la

ak memakai baju. Ada yang sambil menghisap rokok, ada pula yang sambil memegang botol minuman keras yang membuat mereka kehilangan akalnya. Mata Davina menatap ke arah panggung, ia m

ih, pemandangan yang sangat menjijikkan. Apa mereka semua tidak bisa menikalmati hidup yang sebenarnya?" Davina berbicara pada dirinya sendiri

andangannya dan ingin segera menemukan teman dekatnya itu. Tiba-tiba

a salah satu pegawai disini. Kenapa aku bisa melupakan itu. Da

berseliweran sambil membawa nampan yang berisi minuman. S

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka