Mencintai Pembantu Dadakan
a
h, malah menemuk
ap seorang gadis yang tengah bersembunyi di samping mobil
a tepat di seberang mobil yang sedang ia pakai untuk bersembunyi. Deru napas gadis itu terdengar tersengal
" teriak salah seorang pria yang mengejarnya. Ia berujar dengan napas yang terengah-engah
ar dan garang. Siapa yang tidak takut? Apalagi yang mengejarnya itu, bukan orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang yang suka
saja dijual oleh
apnya pelan. Dirinya sudah tidak tahu lagi, harus lari ke
h dari sini!" ucap pria berwajah sangar dengan kulit h
ai ia kabur lebih jauh lagi. Bisa marah dan ngamuk Mami Lor
ang mengejar
antungnya yang juga kembali normal. Namun, saat hendak bangkit berdiri, gelang emas yang berada d
ak jantungnya yang tadi sudah kembali normal, kini berubah kembali, seirama d
nya Nurmala sendiri, sambil menutup mulutnya d
nakan, karena Nurmala oleng saat hendak berdiri. Tubuhnya lemas karena sedari pagi belum terisi. Di tambah lagi dengan k
ini? Apakah ia ada di sini? Seperti apakah pemilik mobil ini? Apakah jahat, kasar,
, mobil mahalnya tergores olehmu. Maka, matilah dirimu!" gu
mala mendesah berat. Dirinya serba salah. Ingin lari dari masalah. Malah mene
atu. Suara bariton dari orang yang tidak ia kenal sam
apa kau berada di sebelah mobilku?" tanya pria itu sengit. Sedangkan pria di sebelahnya terlihat
pa pada pria yang Nurmala yakini, adalah pemilik dari mobil mew
pria tampan itu kemudian pada Nurmala. Nurmala membulatkan m
berniat untuk maling saja aku tidak pernah!" sanggah Nurmala tidak terima. Nurmala mema
gi pula, aku bukan adik dari ibu atau ayahmu. Jadi, jangan sok akrab denganku
akhirnya. Dirinya tidak punya tenaga lebih u
a pria itu lagi, masih dengan wajah penuh sel
Aku... A
au akan mengambilnya. Begitu?" ujar pria itu memotong ucapan Nurmala.
lang bukan. Aku ini buka
ria yang menuduh Nurmala maling. Akhirnya, pria itu angkat bicara dan
mbil memerhatikan jam yang bera
Zain," ajak pr
ngangguk dan mempersilahkan T
u begitu ketus. Namun, saat hendak dibukakan pintu oleh
Tuan?" ta
u dari pintu mobilku Ze
e
t dan meledak di tempatnya. 'Bagai
ang langsung melakukan ap
a membulat dengan sempurna. Gigi bagian atas dan bawahnya saling beradu. Menan
Aku-" Nurmala tak dapat berkata apa-apa. Kala mata pria itu mena
i itu pada Nurmala. Matanya nyalang menatap
ambu