Penjara Hati Sahabatku
il pria itu. Kata Tian, ia mau me
Ia bahkan membukakan pintu untuk gadis itu. Namun, setelah mobil m
i jalanan luar. Jalanan ini sangat sepi. Ti
Sebagai orang pribumi, Tian sama sekali tidak menunjukkan gelagat sesuai adat istiadat. Lani meman
anggil, Kakak saj
ciutkan tubuhnya otomatis, Lani mengerti.., itu adalah tatapan seekor predator kala menatap mangsanya. Begitu liar dan menakutkan. Lani masih berpakaian lengkap, t
s itu. Usaha Lani sia-sia. Tian terus berusaha menyatukan bibirnya ke bibir Lani. Ia bahkan melumuri pipi Lani dengan salivanya. Lani merasa begitu jijik, pria itu bermain kotor. Tidak ada satupun alasan untuknya menerima perlakuan tida
. Dengan segenap kekuatan tersisa, Lani memakai keningnya untuk memukul Tian. Ia menyatuka
cepat, ia harus pergi dari lelaki gila itu. Lan
ya ada pada bagian Tian. Lani melirik, ia ingin m
ubuh Lani sampai menekan ke jendala. Punggung Lani sakit, tapi i
anya melihat tatapan Tian. Ia terlalu takut untuk itu. Seandainya saja saat
jalan, saat itu Lexi datang menolongnya persis seperti k
hbac
hanya memakai kaos tipis yang bisa mencetak bentuk tubuhnya dengan sempurna apabila rintik hujan menampar dirinya. Tapi kare
prediksi kalau hari itu jadi hari paling tidak akan ia lupaka
saking kedinginan. Dan tanpa ia sadari, seorang pria m
tatapan lapar. Tatapan sama yang Tian berikan padanya hari ini.
hol yang membuat Lani ingin muntah. Ia berusaha melerai pegangan
bisa menghangatkan badan. Mau yuk!" Pria itu dengan kurang ajarnya menjawil bibir bawah Lani. Tapi Lani malah m
gan senang hati pria itu membekap mulutnya
tu keajaiban yang bisa membuatnya terbebas dari kungkungan pria pemabuk itu. Ia tidak bisa
tidak peduli mengenai apa. Yang pasti
tiga langkah. Dan pria itu lan
engapa kakinya. memintanya untuk melangkah ke arah itu. Tanpa Lexi tahu, kalau semua ini takdir yang digariskan untuknya. Lexi menyeritkan a
gan kekuatan penuh, hingga Lani
ihat sangat takut. Pupilnya bergetar menahan ta
aik-baik saja," janji Lexi padanya. Lani menurut ia memejamkan netranya. La
ian. Dan sepertinya do'a-nya terwujud. Tidak terdengar
ingukkan mencari. Ia takut kal
nah lagi menyakiti lo. Karena gue
n sampai pria itu pergi. Tapi satu sisi Lani s
ita ini Lani. Sahabatnya sejak lama. Kalau saja ia bukan Lani, mungkin Lexi juga tidak bisa me
hbac