Penjara Hati Sahabatku
gnya tak nampak temannya itu. Sedang Sherly
an ada aku." Ia mengalungka
k.., aku ma
esabaran Sherly. Tapi sayangnya, Lexi tidak menaruh simpatik pada reng
yang meminta Lani un
angkat dagu
u cuma pengganggu kita, Lexi" Lexi meng
ganggu yang jelas orang itu bukan Lan
kaku dengan pupil matanya yang
al itu bukanlah Lani!" Tak memperdulikan jawaban Sherly, Lexi segera
enyum ketika meli
tak berusaha menghentikan langkahnya 'Lexi gak boleh li
Lexi sudah ada di depan mes
Lani berusaha tersenyum, iris
," tutur Lani
ani. 'Bukannya Lani free,ya sam
nyanya karena penas
iapa-siapa gue" jawabnya, kesal. Yang seben
rang ketiga atas hubungan kamu dengan
exi menunjuk dirinya sendiri
kit itu nyatanya tidak diakui Lani dan karena itu
xi
ku sendiri tidak tahu apa saja yang sudah ia ucapkan ke Lani. Tetapi jika melihat sorot mata Lani yang sedih
epan Arkan
arahku. Dari ekor mataku, aku melihat Lani berjalan di
alan beriringan. Entah karena Lani sedang melamun ata
rasa bersalah. Dan itu membuat aku sema
r melihat keadaan Lani. Ia hanya ingin temannya ber
ucapannya. Arkan terlihat kikuk. Ia berusaha membantu Lani. T
ia Lani!"
nerus," ujarku menyakitkan. Aku sengaja mengatakan itu untuk membalas sakit hatiku padanya. Mungkin Arkan fikir aku ada lelaki yang kekanak-kanakan karena sungguh aku juga merasa seperti itu. Bahkan s
POV
nanyakan keadaan Lani. Lani hanya men
n. Lani tak menunjukkan reaksinya. Sebenarnya hatinya sakit mendengar penuturan Lexi padanya. Kata-kata Axel seolah menari di telinga
n,ya Kan,"
*
ni
hulu, kami sangat sering berebut mainan. Meski awalnya ia yang menang. Tapi pada akhirnya Lexi memilih mengalah setelah melihat aku menangis. Ahk, Lexi ku yang lucu. Tapi kali ini, ia tak melakukan itu. Apa aku harus menangis di depannya agar ia meng
ng menerjang. Aku yakin suatu hari nanti kita akan dipersatukan. Jika ad
anya hembusan nafas lelah yang sanggup
ah membuat hatiku berbunga juga orang yang dengan mud
iri disana. Melihat lelaki yang ku cintai beradu mesra dengan wanita lainnya. Ku buang pandanganku ke samping. L
tanya berpuluh tahun lamanya. Tetapi mereka selalu g
iku. Jadi ia tidak tahu kalau aku memer
gi dan berniat pergi sampai aku melihat dengan mata kepala ku sendiri mereka berdua seakan berpagut mesra. Aku memang tidak jela
*
-lagi Sherly tidak terima diputuskan Lexi begitu saja. Masih dalam obrolan tiba-tiba saja Sherly memajuka
" tekan Lexi menunju
ani di kampus. Biasanya semarah apapun mereka. L
ak?!" tanya Lexi pada Mett
gi gak masuk kelas deh,"
umam Axel. Bukan tadi Lani jut
Lexi segera berniat pulang. Ia
ahabatnya itu. Sampai disana tak ia dapati Lani dimana pun. Lexi sudah ber
asuk lebih dalam. Tak ada foto-foto mendiang ayah dan ibunya yang bia
Lani yang rapi. Perasaannya begitu kuat untuk m
rcaya. Tapi firasatnya mengatakan itu semua. Pada akhirnya Lexi
menejamkan matanya. Lani betul-betul pergi
*
ti Lani. Dan sekarang ia sudah berhasil. Lani sakit hati lalu memilih pergi tanpa memberi tahunya. Perasaan Lexi begitu perih hingga membuat matanya berkabut kesedihan. Tetapi Lexi meny
sahabat
padaku. Aku menimbang, lalu aku putus,'kan tetap meninggalkan surat ini. Gimanapun kamu adalah satu-satunya orang yang
a
kan perpisahan. Apalagi ia bilang dalam suratnya kalau ini u
o, gue sayang sama lo,"
*
m sebel
ya. Ia harus berusaha mengeluarkan Lexi dari hatinya jika tidak mau terus digerogoti perasa
Lani setelah me
itu juga mengatakan kalau ia rindu Lani, ponakannya. Tanpa fikir panjang. Lani menyanggupi pulang kampung siang
ani memutuskan lenyap dar
buat dengan deraian airmata. Lexinhadir disepertiga hidupny
ya bagaikan pisau berkarat. Yang bisa ia lakukan adalah merangkul, mengambil serpihan kecewa itu untuk ia bawa pergi bersama raganya. Tak perlu lagi kompr
an kepada tetangga untuk di kontrakkan. Lani sama sekali tak mengatakan kemana ia ingin pergi. Lew
*
serobot untuk masuk. Yah, Lani tidak peduli. Fokusnya kembali pada kenangan-kenangan bersama Lexi. Ia merasa sebatang kara di tengah kerumunan orang, sebab orang yang ada di dalam hatinya, s
ang dipijaki Lexi. Itu artinya jarak mereka semakin melebar. Per
ih, Ni. Inikan mau lo
*
as meja. Meski tak tahu jelas alasan Lani pergi, tapi L
m bilang sama dia kalau gue sebenernya sayang
odoh karena baru menyadari hal tersebut. Tetapi ia tak ingin terus-terusan meruntuki sikapnya. Ia ingin segera memberi tahu perasaannya pa
aranya. Yang satu memperjuangkan rasa.