Menikahi Janda
Gio kembali menangis d
i Mama Gio ya," ucap Mama Dina yang ke
eka berkumpul bersama mendiang suaminya. Alfan turut merasakan kehangatan yang tercipta
tra semata wayangnya. Ia kebingungan karena penjaga yang ta
" gumam Mia dengan mat
ri siaran. "Bagi Ibu Mia, ibu Mia, di tunggu putranya Gio di ruang penyiaran. Ibu Mia! ha
a. Ia berlari sebisanya sampai kakinya lecet karena tersandung ujun
atan. Sosok Alfan tengah duduk dan memangku Gio sembari memakan ice cream. Tidak hanya G
ama Dina sambil tersen
udah keberapa kalinya. Ia selalu saja teringat akan
rang makan ice cream sama Ne
Dina gemas lalu mencium pipiny
sa canggungnya. Ia bingung untuk mengawali percakapan dengan Alfan. Namu
au Paman ajak Gio beli mainan?" tanya
informasi. Ia tidak ingin anaknya semakin menjadi dan ba
usia 4 tahun. Pemikirannya selalu mencari untung, apalagi s
napa bisa di sini Nak? Mama takut, cari kamu dari tadi," Mia berjongkok m
i," celoteh Gio mengutarakan b
da," sambung Mama Dina s
g menunaikan ibadah shalat di lantai atas. Agak lama, karena
Mia dengan lembut. Ia berdir
ngannya dengan posesif. Pria kecil itu terlihat sayu.
anak saya," kata Mia pada dua sosok i
embantu," jawab Mama Dina sedangkan Alfan
aya permisi pulang." Mama Dina berpamitan
an lalu tersenyum s
ah kecil itu tidak bersuara dan bergerak. Gio tertidur dan Mia tampak
an Mia. "Mama duluan saja, Alfan mau bantu bawakan barang
aya selalu merepotkan Anda." Mi
"Tidak apa-apa, jika bis
k malu berpenampilan sederhana dan menemani Mamanya pergi berbelan
ir. Mia terus berjalan sambil menggendong Gio sedangkan Alfan mengekor di
Alfan yang clingukan
mobil Pak, aku hanya mengg
kan uang besar untuk biaya perawatan dan pajak lebi
pasalnya ia sempat mencari tahu akan aset yang Edo miliki sebab Edo j
l semua milik putranya tanpa menyisakan apapun untuk saya. Tapi saya juga tidak keberatan, tersera
ur, bagaimana kalau aku yang menyetir? Ku antarka
merepotkan Anda. Biar saya
nghampiri mereka dengan Mama Dina
ulu, mau nyetirin motor dia
enyum kecut ke arahnya. "Pak, tidak usah. Saya
lmu. Kamu selalu ceroboh, kali ini biar Mama yang pegang. Cepat
Gio!" serunya sambil ber
ya selalu mer
" jawab Al
g. Jika saja itu adalah sepeda motor Alfan sendiri, sudah pasti ia akan melemparka
melakukan servis. Gas pol saja
. Rumah itu adalah rumah peninggalan dari mendiang suaminya yang pe
duk di teras depan rumahnya lantaran menunggu motor Mia yang t
ang mengenai Edo. ia sengaja ingin mencari in
mut. Alfan terlihat mengamati dan memindai setiap sudut rumah tersebut. Dari plafon yang mulai bocor,
hanya ini yang ia berika