Please, Stay With Me!
eduanya meringis, mereka siap untuk saling menyalahkan. Namun belum sempat pria di depan marah
lau jalan y
pa juga haru
ngega
gas? Berhenti
an di belakang gue sih? Kanan kiri ma
manusia yang tidak mau kalah dari segi apapun. Siapa lagi kalau bukan Haikal? Hana mendengus
ajah bingung menatap Hana, lalu dia
karang ini, tidak kalem seperti dulu. Siang ini Haikal memang sengaja menjemput Hana
dulu? Aku ga enak kalau terus-terusan kayak gin
dulu, kita selesain point kita dulu g
bahkan dia selalu merasa bersalah kepada Rain. Selama beberapa tahun belakangan Rain sangat baik, hanya dia yang
h memang silih berganti, bukannya makin membaik tetapi yang ada semakin keruh. Jalanan Jakart
ncana pinda
kal sangat lelah dan juga tertekan. Dia harus berdiri tegak, menjadi pelindung seorang wanita yang sangat disay
a D
gue juga ga bisa begini aja, Na. Lo ga punya
, Kal, masa aku
*
i bersimpuh lemah. Tidak ada satupun manusia di bumi yang suka dengan kehilangan, begitupun
t sesak, bahkan tubuhnya tidak kuat untuk menopang. Dengan lembut Rain mengusap nisan yang b
. Aletta, bayi mungil yang cantik memang berhasil Rain keluarkan dari dalam rahimnya, akan tetapi Aletta lahir secara prematur, di usia kandu
ikal kala itu. Usia yang masih sangat rawan, organ tubuh yang belum sempurna semuanya, membuat Tuhan kembali mem
enjadi Ibu dan mungkin
rans berjongkok, dia mengusap air
ak perduli bajunya akan kotor, Rain memeluk nisan di depannya deng
letta, Mummy ga bis
, Rain, Aletta pasti ban
yang selama ini menemani hari-harinya. Melihat kedatangan Haikal membuat Frans bangkit
p lembut pucuk kepala Rain. Sebetulnya Haikal sanga
in, yang ada selalu memberinya masalah. Alih-alih mereda, justru isak
a lo. Udah ya jangan nangis? Lo udah janji sama gue ga a
f, K
pernah ucapin k
han, Kal? Kenapa gue dibuat ga sempurna?
cukup dengan semua ini. Adanya Rain setiap saat, terlebih keceriaannya sudah cukup membuat hidup Haikal berwarna. Ta
ga bisa kasih lo keturunan. Seka
mereka pun sama sakitnya terlebih saat melihat dan mendengar p
n lo anggap gue bohong atau segala macamnya, tapi ya gimana? Itu semua kenya
unakan kedua tangannya, "trust me, gue sayang sama lo apa adanya. Hidup gu
ng yang ga ada kontribusiny
*