Dosa Rasa Surga
an untuk mengakhiri sambungan telepon. Aku te
agi, Ken?" Suara Alissa terdengar bergetar sete
buan kilometer berikutnya. Bersama. Kita perbaiki semuanya, Ken. K
tuk mengubah semuanya sedari mula lagi. Keadaan sudah berubah, Al. Kamu ini sedang terkurung di suatu masa
serta lirih isak di seberang sana. Pelan, memang. Namun, tetap bisa ditan
ada campur tangan Maura dan keluarga, terutama ayahnya. Dan kamu perlu tahu, Al, doa seorang istri yang
itu kenyataannya. Kalau tidak ada Maura dan ayahnya, belum tentu aku bisa sesukses ini. Mungkin, aku h
ada istri yang mendukung dan
imana kalau didoain sama dua orang istri? Pasti kamu akan leb
dan sesederhana itu juga dalam member
menambah, menggandakan, lalu bercocok tanam di sana, Al!"
a alasan sudah aku kemukakan. Namun, tetap saja dia punya jawa
u, Ken. Sekarang aku sudah sepenuhnya sadar, tapi aku tetap terlalu ta
mu. Menjalani kenyataan pahit itu jauh lebih menyenangkan darip
alau hal ini terus dibiarkan, yang ada luka itu akan makin menganga. Aku, kamu, juga Maura, tidak akan baik-baik saja. Kita saling melukai. Meski tid
ada luka ... adalah seharusnya. Bagaimana kita bisa terlupa pada luka kalau kita terus bertahan di peperangan
Tidak akan ada cinta yang bertahan lama jika rasa sayang itu kamu dapatkan dari mengingkari kepercayaan orang lain. Kita ti
k kuat kalau terus kayak gini, Ken!"
sin penjawab bahwa nomor yang dituju sedang tidak aktif. Bagaimana kalau Alissa benar-benar bunuh d
amdulillah, ketemu! Dia sempat bercerita kalau kantor jadi satu dengan tempat tinggal. Tidak menunggu lama, aku langsung berlari ke tempat parkir
elakukan dosa. Kata orang, takut terjadi hal-hal yang diinginkan. Namun, di si
kuputuskan untuk mengetuknya. Tiga kali, tetap t
ncoba memutar handle pintu. Alham
mbuka pintu
am. Bisa saja, Alissa tiba-tiba menyergap dan mengajakku bermesraan.
kaligus ruang kerjanya. Alissa benar-benar nekat! Dia mengiris pergelangan
gun!" teriakku histeris
lissa. Masih ada! Alissa belum mati. S
nta sama kamu. Kamu pasti tahu itu. Aku sama denganmu, mer
ing di hadapan Maura. Aku ingin semua terlihat baik-baik saja ... demi kita ber
alasi Gawat Darurat. Dokter pun segera menangani. Aku diminta menunggu di luar, ber
ketika kubaringkan di ruang IGD. Ah, mungkin aku salah lihat. Namun,