icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Wanita Pilihan CEO

Bab 4 Pesona Maria Ashley

Jumlah Kata:1366    |    Dirilis Pada: 19/07/2022

limut tebal yang membungkus tubuhnya. Sepasang manik keabu-abuan

adari di mana dirinya berada. Gadis dua puluh enam t

mar, di unit apartemennya sendiri. Namun, ketenangan itu tak berlang

andaran ternyaman sejak enam bulan lalu. Teringat dengan jelas bagaimana p

seketika meredup saat pria yang menjadi obj

a merentangkan kedua tangannya, setelah ia melet

anti setelan kerja mendekat, dan menja

irup aroma maskulin dari tubuh pria yang kini m

banyak bicara. Yang ia lakukan adalah mendekap erat sang kekasih lebih erat

t mengurai belitan erat tubuh mereka. Sehingga mau tak mau pria dengan kemeja panjan

yak?" tanya pria itu lembut. Jari-jar

aria lantas mengangguk. Hal itu

h kalau

renanya, ia pun membuka mata demi melihat wajah

imik wajah William yang menunjukkan rasa puas. Alih-alih be

elukku s

lama itu sontak menimbulkan debaran di hati mereka. Sehingga, secara bersamaan

sudah menarik bibirnya. Dan kini ia menyatu

e

antungnya terpacu cepat diik

hubungan kita, Maria. Jadi, aku berpikir untuk segera menikahimu

a memindai wajah sang kekasih dari dekat hingga berhenti di bi

emarin?" Alih-alih menjawab, Ma

kasar. Hal itu justru membuat gadis dua pulu

an bersamaan dengan itu Maria pun melakukan hal yang sama. "Aku tidak ingin terikat seperti bone

Sebelum pada akhirnya Maria memutuskan menar

aimana bisa saat ada pembicaraan s

mu?" tanya Maria yang kini sudah duduk

n kepala. Ia pun turut duduk di dekat sang k

atas meja. Melemparkan tatapan

menunggu jawabannya. Gadis itu justru menikmati sarapan

pa padaku," ucap Maria santai. Demi meyakinkan pria di sampingnya

ar

tu mengisyaratkan agar William menerima. Dan tanpa bas

eletakkan kedua alat makan di atas piring sebelu

pa

yang tinggi, bukan karena cinta semata. Cinta itu hanya bersifat sementara dan bisa berubah ket

sehelai blazer, dipadukan celana panjang itu menghadap sepenuhnya pad

sejak kau menyatakan cint

ari William seb

tidak akan menyulitkan hubungan kita yang masih haru

ang takut tidak laku. Jelas saja, gadis yang menjadi kekasihnya itu

canakan pernikaha

hut Maria tegas. Mengh

itu mendengkus. "Jelas

alagi mas

ng harus bagaimana lagi untuk meyakinkan

kontrak kerjaku di Franklin Corporation selesai." Maria memegang lengan

rikan William. Pria itu masih bung

i keinginan Daddy-mu." Maria mengalihkan pandangan. Tak mam

iam tegas. "Sampai kapan pun aku tak

ly. Aku yakin, kita bisa melaluinya asal sama-sama kua

ukan hal yang sama. Hingga tak lama kemudian, wanita ber

William yang kemudian menarik tubuh

tu, Maria! Karena sampai kapan pun, h

a. Membentuk senyuman tipis yang kemudian ia balas

un bahagia. Kebersamaan itu bisa menjadikan suntikan semangat baru d

lewati perbincangan singkat dan menikmati sarapan sederhana, pria ya

uk mengantar sang pujaan hati ke kantor. Meskipun berkali-kali M

ak ada yang bersuara hingga sampai di te

hati,

itu membuat Maria mengulas se

u j

g utama Franklin Corporation, William me

ena ia sudah terlambat sepuluh menit. Hal yang belum pernah i

eluar dari sana, bukan hanya sang asisten yang menyambut, m

ambu

bab sela

dalan George Franklin bernama Maria Ashley itu?" tanya Vi

ulas senyum tipis di bibirnya. Ah, mendengar nam

li dengannya," uca

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Penolakan William2 Bab 2 Kesempatan dalam Kerja Sama3 Bab 3 Tantangan dari Maria4 Bab 4 Pesona Maria Ashley5 Bab 5 Menyulut Bara Api William6 Bab 6 Cemburu Buta7 Bab 7 Tuduhan Salah Sasaran8 Bab 8 Desakan Perasaan9 Bab 9 Candle Light Dinner 10 Bab 10 Perasaan yang Semakin Rumit11 Bab 11 Satu Ruangan dengan William12 Bab 12 Keributan Sesaat13 Bab 13 Ketakutan Seorang William14 Bab 14 Malam yang Sama di Suasana yang Berbeda15 Bab 15 Pesan Menggetarkan dari Christian Johnson 16 Bab 16 Amarah Michael Johnson 17 Bab 17 Pelepas Dahaga18 Bab 18 Kate Winston Menghilang19 Bab 19 Kepingan Puzzle yang Membingungkan 20 Bab 20 Rasa Panik yang Luar Biasa21 Bab 21 Mendadak Bahagia22 Bab 22 Fakta yang Sulit Diterima23 Bab 23 Kilas Emosi24 Bab 24 Kekacauan25 Bab 25 Curiga26 Bab 26 Lampu Hijau dari Christian Johnson 27 Bab 27 Harapan Christian dan Pemantik Emosi28 Bab 28 Kenyataan yang Terungkap29 Bab 29 Mengalihkan Perhatian pada Maria30 Bab 30 Sentuhan Pembuka31 Bab 31 Tawaran dalam Perintah32 Bab 32 Sentuhan William (21+)33 Bab 33 Ledakan Kenikmatan(21+)34 Bab 34 Keintiman Pengantin Baru35 Bab 35 Sebuah Kepastian36 Bab 36 Fakta yang Mengejutkan37 Bab 37 Mari Bercinta 21+38 Bab 38 Bicara dari Hati ke Hati39 Bab 39 Mengundurkan Diri40 Bab 40 Kesalahpahaman Suami Istri41 Bab 41 Amarah yang Meledak42 Bab 42 Kejujuran yang Mendebarkan 43 Bab 43 Janji dalam Kenikmatan44 Bab 44 Sisi Liar Maria Ashley 45 Bab 45 Permintaan kepada Sahabat46 Bab 46 Pengakuan di depan Wartawan47 Bab 47 Pemantik Gairah48 Bab 48 Ledakan Kenikmatan49 Bab 49 Tamu yang Tak Diinginkan50 Bab 50 Dekapan Hangat Sang Kekasih51 Bab 51 Pilihan yang Berisiko52 Bab 52 Kebimbangan Hati William53 Bab 53 Keintiman yang Terasa Nyata54 Bab 54 Menjalankan Sebuah Rencana55 Bab 55 Jebakan 56 Bab 56 Kecelakaan57 Bab 57 Ledakan Kenikmatan58 Bab 58 Rencana 59 Bab 59 Vonis dari Dokter60 Bab 60 Pengakuan dari Dalam Hati61 Bab 61 Kehangatan Seorang Suami62 Bab 62 Sensasi Bercinta63 Bab 63 Tuntutan dari Michael Johnson64 Bab 64 Denyut Kesakitan65 Bab 65 Ketakutan William Johnson66 Bab 66 Penjelasan 67 Bab 67 Jerat Licik Stefanie68 Bab 68 Mengambil Keputusan yang Tepat69 Bab 69 Peringatan untuk Stefanie 70 Bab 70 Gaya Baru71 Bab 71 Dalam Bayang Kenikmatan72 Bab 72 Ketakutan Maria73 Bab 73 Perasaan Lama yang Terpendam74 Bab 74 Ada Apa Dengan Maria 75 Bab 75 Kesalahan Satu Malam76 Bab 76 Terbelenggu oleh Kenyataan77 Bab 77 Negosiasi atau Ancaman 78 Bab 78 Firasat79 Bab 79 Tingkah Aneh Sahabat80 Bab 80 Sambutan Hasrat81 Bab 81 Hasrat yang Tak Tersalurkan82 Bab 82 Kedatangan Papa Mertua 83 Bab 83 Gejolak Hati 84 Bab 84 Tingkah Nekat Catty Rodriguez 85 Bab 85 Membujuk William 86 Bab 86 Kepanikan William Johnson 87 Bab 87 Tanda Kenangan88 Bab 88 Maria Meninggalkan William89 Bab 89 Sakit Tak Berdarah 90 Bab 90 Ketegangan Antara Michael dan William91 Bab 91 Ungkapan Perasaan92 Bab 92 Pengalihan Kerinduan93 Bab 93 Curahan Hati Maria94 Bab 94 Pertanyaan yang Sulit95 Bab 95 Penghakiman96 Bab 96 Peringatan Keras97 Bab 97 Bisikan Nakal98 Bab 98 Akibat Bercinta Sepanjang Hari99 Bab 99 Ketegangan 100 Bab 100 Tangisan Maria