Terpaksa Menikahi Calon Kakak Ipar
ik dengan gagdetnya, sementara melihat kedatangan Dev, membuat
kak tidur di sini lagi?" tanya
un langsung meletakkan tas kerjanya, kemudi
erlihat sangat lelah, sehingga memb
anggu kamu, aku bisa tidur di sofa," ucap Dev, sambil m
aku tidak memiliki tenaga untuk mengusir kakak dari sini, jadi aku akan membiarkan
sebab Dev tidak melakukan perintahnya. Irene pun kembali memainkan ponselnya, dan tida
dah tidur?"
cap Irene lagi, setelah itu ia pun langsung membaringk
ga bisa tidur. Irene pun kembali duduk, lalu melihat Dev yang tidur dengan posisi duduk. Seketika Irene
ndisi seperti itu. Irene pun memberanikan diri untuk melepas jas, dan juga dasi Dev, ia berusaha melakukannya dengan hati-hati, agar Dev tidak terbangu
i ke ranjang, namun tiba-tiba Dev menarik le
k ingin hidup seperti ini," ucap Dev. Mendengar itu Irene hanya mendengus, walau
wanita bodoh, bagaimana bisa dia pergi saat hari pernikahannya," sahut Irene. Walaupun Dev
buhnya, lalu memaksa matanya untuk tidur. Tidak menunggu lama, Irene pun terti
e, ba
e, ba
e pun membuka matanya, dan melihat Dev yang kini sudah terlihat rapi, w
membangunkan ku, aku bar
jam 7, kamu harus
" sahut Irene, sambil menarik kembali se
a daripada Irene. Namun Dev tidak membiarkan Irene kembali tidur, ia hanya ingin menepati janjinya
amun Dev sama sekali tidak peduli, ia terus mengangkat Irene,
ikut campur dalam hidupku. Aku benci kakak, pantas saja kak Tasya lari meninggalkan kakak, jika aku berada di posisi kak Tasya, pasti aku juga melakukan hal sama. Aku sepe
iapa pemilik sekolah itu. Aku juga peringatkan, jangan pernah menyentuh tubuhku, apalagi berani-beraninya melepas pakaianku, melihat kamu saja aku geli, apalagi disentuh dan bersentuhan dengan kamu," balas Dev, saat ia terbangun, ia
ke meja makan. Papa Bram dan mama Ratna yang mendengar itu hanya bisa mengelus
lari, jadi dia tidak akan menderita, dan kamu harus sudi menanggung penderitaan atas namanya," ketus Dev, amarahnya benar-benar
nci kakak," teriak Irene, sam
merasa takut, bagaimanapun ia tahu keluarga Dev adalah pemilik sekolahnya, dan ia juga masih ingin pergi sekolah, ia merindukan teman-temannya, dan rindu meliha
membenci Dev, namun sekarang ia benar-benar sangat membenci Dev. Dev yang menyadari itu sama sek
menjelaskan kepada kepala sekolah dan guru-guru lainnya. Bagaimanapun sebentar lagi kamu akan ujian, lalu kuliah,
dalam Minggu ini aku ingin mengajak Irene pindah ke rumah baru yang sudah aku beli, aku tidak enak merepotkan papa dan
akan pernah mau tinggal d
ungjawab atas diri kamu," ucap papa Bram. Irene pun menangis, ia benar-benar tidak suka melihat papa dan mamanya membela Dev se