Contract De Marriage
saat dinding kaca di ruangan Hendrik itu bergetar menimbulkan suara. Kini sem
ai laki-laki di sana, saat melihat Diandra hen
mau l
edang dikhawatirkan keluar dari ruangan Hendrik dengan
at, namun saat itu Bela yang enggan membe
iandra lagi. Tapi tak ada j
i ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia benar-benar pergi tanpa memberikan penjelasan, memb
saling bertanya satu sama la
eluar dari ruangannya. Wajahnya terlihat terg
Hendrik, melihat kur
ahu Diandra menunj
" ujar Hendrik marah
nya lagi, berjalan masuk m
erkelahi!" ujar
i mereka masing-masing dan mengerjakan tugas
ra, masih mencemaskan Bela yang
*
ir matanya yang tadinya tertahan, tiba-tiba mengalir memenuhi pipinya. Ia berulang kali mengusap bibirnya dengan tangannya, tapi tak membuat ingatannya te
ian menghapus air matanya yang tak bisa berhenti karena terus teringat hal it
upakan apa yang sudah dia lakukan tadi. Dia terus
eperti orang lain yang tidak mengakui bahw
nya karena sudah mencium Bela secara paksa melainkan menyesal karena sudah m
*
pengunjung bersemangat untuk mengeluarkan setiap gerakan kebebasan mereka. Menari dengan gaya bebas, mengeluarkan semua emosi yang
ja dari tadi?" tegur
nya. Dia juga bingung pada dirinya sendiri, kenapa dia tiba-tiba melakukan hal itu ke Bela. En
gumamnya dalam hati. Men
lakukan hal itu. Musik yang sejak tadi sudah meman
ya kaget dan bahkan bingung. Orang-orang yang sedang menari pun jadi tiba
apa
lain. Mendengar komentar yang menyalahkan dirinya, malah semakin menyulut emosi Hen
temannya, menarik H
ndaknya. Kata yang diucapkan Hendrik tadi dirasa tidak cocok untuk diucapkan karena mereka sekaran
sal. Bangkit dari tempat duduknya da
apa
timpal temannya yang
orang perempuan datang menghampiri
ok perempuan dengan pakaian
u. Memberikan tempat duduk untuk perempuan itu. Menikm
a yang bayar?" ta
e perempuan itu. Diperlakukan seperti itu, anehnya perempuan itu malah tersenyum senang dan membalas apa yang dilakukan laki-laki i
pribadinya. Dia masih terbayang-bayang ciuman pertaman
, kesal sendiri karena terus terbayang b
Di sampingnya ada amplop coklat yang berisi surat pengunduran dirinya dengan tanda tangan yang sudah siap. Bela sudah tidak in
bol keyboardnya dengan kekuatan penuh hingga mengeluarkan sua
ol keyboardnya yang tertahan dengan ujung kukunya.
ngkan dirinya. Sejak tadi dia tidak bisa berhenti marah karena Hendrik. Bahkan
tiba-tiba, mengint
wab Bela
ng ganti. Kakak tidak usah mem
enghentikan kegiatannya. Melihat Bela yang berdiri, Tora
engan suara pelan. Me
tua!" balas Tora sambil menahan
dak usah memikirkannya? Kamu kira gampan
mulai melonggarkan pegangannya, melepaskan ganggang pintu dan berlari masuk ke dalam kama
karena suara handphonenya. Berjalan mendekat ke meja
berpikir itu mungkin panggilan penting, akhirnya B
itu, yang sama sek
ing. Nada memerintahnya mengingatkan Be
idak punya waktu untuk menunggumu!" ucap Hendrik marah-marah, m
la jadi merasa yakin siapa orang
balas Bela kesal. Memat
nya begitu saja. Bela lebih fokus melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadi karena T
tuk dimatikan. Namun, saat mencoba mematikan mematikan handphonenya, se
akan melaporkan adikmu atas tu
iblis!" umpat Bela marah, m