icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Contract De Marriage

Bab 9 Premier Baiser

Jumlah Kata:1342    |    Dirilis Pada: 06/10/2022

saat dinding kaca di ruangan Hendrik itu bergetar menimbulkan suara. Kini sem

ai laki-laki di sana, saat melihat Diandra hen

mau l

edang dikhawatirkan keluar dari ruangan Hendrik dengan

at, namun saat itu Bela yang enggan membe

iandra lagi. Tapi tak ada j

i ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia benar-benar pergi tanpa memberikan penjelasan, memb

saling bertanya satu sama la

eluar dari ruangannya. Wajahnya terlihat terg

Hendrik, melihat kur

ahu Diandra menunj

" ujar Hendrik marah

nya lagi, berjalan masuk m

erkelahi!" ujar

i mereka masing-masing dan mengerjakan tugas

ra, masih mencemaskan Bela yang

*

ir matanya yang tadinya tertahan, tiba-tiba mengalir memenuhi pipinya. Ia berulang kali mengusap bibirnya dengan tangannya, tapi tak membuat ingatannya te

ian menghapus air matanya yang tak bisa berhenti karena terus teringat hal it

upakan apa yang sudah dia lakukan tadi. Dia terus

eperti orang lain yang tidak mengakui bahw

nya karena sudah mencium Bela secara paksa melainkan menyesal karena sudah m

*

pengunjung bersemangat untuk mengeluarkan setiap gerakan kebebasan mereka. Menari dengan gaya bebas, mengeluarkan semua emosi yang

ja dari tadi?" tegur

nya. Dia juga bingung pada dirinya sendiri, kenapa dia tiba-tiba melakukan hal itu ke Bela. En

gumamnya dalam hati. Men

lakukan hal itu. Musik yang sejak tadi sudah meman

ya kaget dan bahkan bingung. Orang-orang yang sedang menari pun jadi tiba

apa

lain. Mendengar komentar yang menyalahkan dirinya, malah semakin menyulut emosi Hen

temannya, menarik H

ndaknya. Kata yang diucapkan Hendrik tadi dirasa tidak cocok untuk diucapkan karena mereka sekaran

sal. Bangkit dari tempat duduknya da

apa

timpal temannya yang

orang perempuan datang menghampiri

ok perempuan dengan pakaian

u. Memberikan tempat duduk untuk perempuan itu. Menikm

a yang bayar?" ta

e perempuan itu. Diperlakukan seperti itu, anehnya perempuan itu malah tersenyum senang dan membalas apa yang dilakukan laki-laki i

pribadinya. Dia masih terbayang-bayang ciuman pertaman

, kesal sendiri karena terus terbayang b

Di sampingnya ada amplop coklat yang berisi surat pengunduran dirinya dengan tanda tangan yang sudah siap. Bela sudah tidak in

bol keyboardnya dengan kekuatan penuh hingga mengeluarkan sua

ol keyboardnya yang tertahan dengan ujung kukunya.

ngkan dirinya. Sejak tadi dia tidak bisa berhenti marah karena Hendrik. Bahkan

tiba-tiba, mengint

wab Bela

ng ganti. Kakak tidak usah mem

enghentikan kegiatannya. Melihat Bela yang berdiri, Tora

engan suara pelan. Me

tua!" balas Tora sambil menahan

dak usah memikirkannya? Kamu kira gampan

mulai melonggarkan pegangannya, melepaskan ganggang pintu dan berlari masuk ke dalam kama

karena suara handphonenya. Berjalan mendekat ke meja

berpikir itu mungkin panggilan penting, akhirnya B

itu, yang sama sek

ing. Nada memerintahnya mengingatkan Be

idak punya waktu untuk menunggumu!" ucap Hendrik marah-marah, m

la jadi merasa yakin siapa orang

balas Bela kesal. Memat

nya begitu saja. Bela lebih fokus melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadi karena T

tuk dimatikan. Namun, saat mencoba mematikan mematikan handphonenya, se

akan melaporkan adikmu atas tu

iblis!" umpat Bela marah, m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka