icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Contract De Marriage

Bab 8 Santunan

Jumlah Kata:1271    |    Dirilis Pada: 05/10/2022

Tora, menyerahkan ATM berwarna hita

ran mewah. Sengaja bertemu untuk mengembalikan kartu y

engan lipatan tangan di dada. Dia sama sekali t

gambil seperlun

damu?" tanya Hendrik, tertawa kecil. Gayany

ntuk pertama kalinya dia bertemu dengan seseorang

jawab Tor

hu Hendrik, senyum kecil di wajahnya memperlihatkan bahwa saat ini

kan meledak-ledak jika dikatai seperti itu. Walau dalam hati di

tuk memancing kemarahan Tora, yang dipikirnya sama seperti Bela yang meledak-l

rdiri dari tempat duduknya sambil me

iri. Menghentikan langkah kaki Hen

gan senyuman lebar. Memasukkan kartu itu ke dal

rik. Meninggalkan Hendrik yang terlihat syok mendapatkan perlakuan seperti itu. Dipikirnya Tora akan mengambilnya denga

a berdecak kesal. Menge

alan penuh emosi. Gara-gara Tora, rencan

*

a Tora tadi, ia lampiaskan ke salah satu pegawainya ya

yang ia terima, membuat pegawai perempuan yang tadinya be

cepat, keluar dari

uara teriakan Hendrik dari luar. Bela yang juga mendeng

itu?" gumam Bela deng

dengan rekan-rekan yang lain, yang sedang membahas apa yang sebenarnya terjadi. Bela yang sejak awal eng

an nangis lagi!" bu

marah begitu!" ujar Diandra ikut gabung

nyun. Dia yang tadinya ingin menceritakan kejadian sebenarnya di dala

semua orang yang sedang berkumpul langsung bubar

n kalian kurang banyak?" omel Hendrik, melihat par

n tadi. Melemparkan berkas yang ditinggalkan. Karena takut, pe

ak mempedulikannya dan hal itu malah membuat Hendr

embuat semua orang yang ada di r

iandra, diam-diam

a memaksakan bibirn

inta Hendrik, kemudian perg

minum obat?" ge

h kenapa semuanya jadi merasa simpati terhadap Bela yang tiba-tiba

Baginya sia-sia dia bersikap tidak terjadi apa-apa seperti tadi, di saat iblis

tu saya beberapa hari ini!" ucap Hendrik,

mereka sekarang ini. Sejak awal, Bela sudah tahu Hendrik buka

la dengan tegas. Yakin bahwa Hendrik menyuruhnya ke

endrik, mencetak file yang ia dapat

ucapnya, menyerahkan selembar kertas berupa ri

arena sejak awal dia sudah memperkirakannya. Namun nyatanya, ada biaya pengeluar

i ini?" gumamn

engambil kertas itu. Walau dia tahu dia tidak

, membuat langkah kaki Bela berhenti. Andai itu bukan tempat kerja, Bel

inya lagi. Namun nyatanya, Bela tak bisa keluar begitu saja dari ruangan itu. Hendrik yang mendengar jawaban Bela langs

tunan dariku membuatmu terlihat rendah di mata orang?" ledek Hendrik. Masih den

dalah uang Kakeknya!" balas Bela, membalikkan keadaan dengan rumor yang ia dengar, bahwa

k, berhenti tertawa dan mena

wah saja sudah sombong!" gumam Bela sengaja sediki

nya. Berjalan mendekat arah Bela yang sama sekali tak mundur ke

jam dengan tatapan yang sama bahkan lebih tajam daripada tatapan Hendrik padanya.

Hendrik lagi. Mengep

ndrik tadi padanya. Sama halnya dengan Hendrik dia mera

eluar begitu saja. Hendrik mendorong pintu ruangannya dengan sedikit kerasa saat Bela berusaha untuk keluar. Menari

nya, mendengar suara kaca yang ber

berhenti!" ucap Hend

kkkk

pipi Hendrik. Memberikan tanda yang c

Bela, mengusap bi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka