icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Contract De Marriage

Bab 3 Iblis Tampan

Jumlah Kata:1370    |    Dirilis Pada: 24/07/2022

enyebar di kantor dan di lingkungan sekitarnya, membuatn

ua kali Kakeknya menyuruhnya untuk menikah, ini sudah kesekian kalinya. Bahkan Kakeknya mengancamnya kal

memikirkan permintaa

keknya terlihat kesu

nya. Mengalihkan wajahnya ke arah lain. Dia te

di Australia memtuskan pulang saat Kakeknya mengancam akan menjual sebuah hotel yang pernah

kek ingat itu!"

antornya. Turun dari mobil, Hendrik yang merasakan handphonenya bergertar d

pergi meninggalkan Kakeknya untuk

ntas langsung masuk, ia melihat

atir. Mas Hendrik mas

dengan wajah kaget. Tak mengira supirn

ldo. Supir pr

sang Kakek penuh selidik. Waj

lagi, menjawab de

seperti ini!" peringat sang Kakek dengan menggerakkan tangan telunj

a, menoleh ke arah Hendrik yang berjalan mendek

ek penasaran karena melihat Hendrik yang ti

yang malah disalahpahami sebagai jawaban ya

*

ng berlari kencang dengan high heels tiga centi mete

aga gedung. Membukakan p

anyak pegawai yang masih berada di lobi dan belum masuk ke divisi mereka mas

gur Diandra, tem

arah kerumunan yang ada tak

tanya Bela

tak mengerti, mengi

s Diandra, mengang

nya. Pasalnya sebentar lagi jam kerja

pan," uca

ela, melihat ke arah jam tan

dari genggamannya, walaupun Bela berulang kali menengok

i kita," beritahu Diandra, membuat Bela langs

engan hati-hati. Berharap bah

a,

anya Bela dengan antusias. M

andra, menatap Bela denga

awab Bela cepat, menghilangka

ia!" gumam Bela dalam hati dengan pen

melihat wajah laki-laki yang tidak ingin ia lihat itu kini sedang berd

agai ketua tim, menggantikan ketua tim sebelumnya yang sudah pindah ke div

an!" ucap Hendrik, melirik ke arah Bela sebent

buat Bela merasa sesuatu yang

?" gumam Bela dengan wajah panik. M

Diandra, menyen

s Bela, kembali k

baru saja menyalakan mesin komputernya. La

endrik!" beritah

transparan. Melihat Hendrik yang kini sedang berdiri t

Hendrik bukan atasannya dia tidak mungkin akan setakut ini untuk be

ngga membuat Hendrik yang sedang mengamati

beberapa rekannya, Bela tak sengaja mendengar obrolan mere

rti malaikat,"

ng mengalihkan perhatiannya saat mendengar s

bibir tanpa suara. Melebarkan kedua

am hati. Membalas Hendrik h

k dengan pintu yang sengaja ia buka lebar. Agar Hendrik tak berbuat sesu

nnya hingga ruangannya yang tadi bisa terlihat dari

mau tak mau harus me

ikap profesional. Melupakan masalah pribadi yang pernah t

ruangan ini. Aku tidak mau ada debu sama sekali!

endak memanggil petugas kebersihan, tapi

kamu?" teg

tugas kebersiha

kamu panggil pet

ya membersihkan

endrik, membuat Bel

sihkannya?" tanya Bela

Hendrik. Ber

ucap Hendrik, membuka pintu dan menutupnya kembali. Tak

Menghentakkan kakinya ke lantai. Walau kesal dia tetap membersih

h selesai membersihkan ruangannya. He

lesai?" t

engal. Ruangan itu bukanlah ruanga

ek meja kerjanya. Memperhatikan jari telunjuknya yan

p Hendrik menunj

elihatnya, karena ukura

k, membuat Bela melangkah m

t kan?" uc

g menempel di ruangan ku!" sambung Hendrik, lagi-lagi

rjaan lainnya yang belum ia selesaikan

sambil menatap tajam ke arah pintu.

diri. Menurunkan kepalan tangannya dan ke

k kembali lagi ke ruangannya dan kal

kali ini karena ia menemukan s

ak bisa menyampaikan suaranya, k

ersihkan ruangan Hendrik. Itu karena Hendrik selalu mencari alasan agar

Mengepalkan kedua tangannya, melihat ke arah Hendrik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka