Business Married
ya, seperti biasa dengan sikapnya yang dingin. Aileen duduk di samping kanannya, mengunyah
am dari Arizo. Perasaannya sudah tidak enak, ia hanya mencecap
al pernikahan dengan Aileen?" Ujar Arizo langsung. Zen meletakan alat makannya perlahan, ses
kantor tanpa membuahkan kabar apapun,"
mis. Pada akhirnya, sekeras apapun Zen menolak, ia
jaga dan lindungi sejak kecil,
ap makanannya. Arizo menghentikan makanan
kita lakukan pernikahan
gelisah. Ia terus menunduk, dengan bi
at," kata Zen samb
pa
campur urusan r
afas dan mengangguk paham. Zen beralih ke A
udah." Zen berkata pada Aileen. Aileen tak l
yang kedua untukmu, jadi aku tahu takka
en tampaknya sudah tak bisa menahan diri. Ia pamit meninggalkan meja m
en seperti itu ? dia sangat peduli sama loe, dia bahkan sampai
nya, gue nggak bisa membiarkan dia kehilangan h
loe nggak b
natap tajam pada Zehan, "Gue selalu merasa benar dengan apa yang gue l
lalu benar dan instingnya selalu tepat. Hanya saja kali ini, ia sudah cukup keterl
*
begitu indah dan megah berpayung langit berbintang. Zen suka menjelajahi malam da
u gembira. Zen sebagai putra direktur pemasaran di perusahaan Ganesha Giantara, diijinkan m
jadi sosok kuat yang tak ingin tertakhlukan sampai sekarang. Arizo mungkin menyadari status dan k
wanita di ujung. Memakai dress maroon, dengan wajahnya yang dat
. Ia bisa melihat wajahnya yang mulus, dengan make up tipis membuatnya
ileen yang memang memiliki standar kemolekan yang diimpikan setiap pria normal dimanapun. Zen pun
g digunakan Aileen untuk menyimpan semua pakaian dan sepatu miliknya.
n putih salju di dekat sebuah kaca. Zehan memandangi gaun itu, segalanya
peng
kecil. "Aku lama mengimpikan m
dan mengangguk
memandang Zehan, "Aku selalu meng
selama ini ia mengabaikannya, berharap Aileen
a mendengar, ia tersenyum dan mendekati gaunnya. Desai
ita itu, istri kakak." Aileen berkata tanpa
g meminta gue
as sebelum menjawa
ia berfikir sebentar, "Ca
anya gadis kampung yang asing dengan teknologi perawatan tubuh. Jauh
mencint
rta merta mengakui bahwa ia mencintainya. Zen hanya merasa s
kan hal itu, tak ada h
nnya kak, seberapa dalam kakak mencintainya? Aku hanya ing
melangkah mendekat ke Aileen. Dilihatnya gadis kecil berambut panjang, yang dulu ing
erikan sama loe hanya sebatas ini, kita menikah bukan karena kehendak hati kit
cinta dengan wanita lain," kata Aileen mengakhiri dengan tawa perih. Zen menghela nafas mendengarnya. Dilihatnya gaun indah
Zen. Aileen menunduk lebih dalam dan mulai terisak. Zen tak tega b
lah pernikahan ini terjadi. Naira pun saat ini mungkin seda