icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Business Married

Bab 4 Alasan yang tepat

Jumlah Kata:1934    |    Dirilis Pada: 02/07/2022

g yang merasa terhormat dapat hadir di pesta sederhana ala keluarga

happy birthday untuk putri kecilnya. Orang pertama yang menghampiri tubuhnya yang tak sadarkan diri, adalah putranya Arizo Xander. Berus

nau. Ia berusaha mengelak, memberontak, namun keduanya memiliki ilmu setara dalam bela diri. Postur

asil memiting kepalanya. Zen masih berusaha melepaskan

enggulingkan tubuh Zen dan menindihnya dalam keadaan tengkura

ercekat sebelum meneruskan katanya, "Ak.. aku tid

membunuh ib

akukannya! Keluargak

li rahangnya bertubi-tubi. Zen pasrah menah

membelaku, jangan kamu turuti kakek! Bia

n yang terisak. Sayup terdengar suara sirine ambulan. Arizo da

ibu, dia hanya mau ibu melahirkan anak laki-laki, itu yang aku dengar d

k ke minuman ibu Adelia diam-diam. Zen tidak tahu jika yang dilakukannya bisa menghilangkan nyawanya Adelia. Ka

n aku,

erlu, ki

zo dengan matan

ai

a kamu tidak tahu? Kakek sedang

embawa ayah ke luar neg

hidup setelah melakukan ini, kamu pikir

pembunuhan Adelia. Ayah Zen tahu rencana itu, sehingga Kakek harus pula melenyapkannya. Zen

kehilangan

p langit. "Aku merelakannya, agar ia t

n. Masalahnya sekarang, hal itu dijadikan senjata mengancam oleh Arizo. Satu-satunya

terjadi dua puluh tahun lalu, tapi media masih ingat

nainya, Ganesha membebaskannya dari penjara namun

ke lubang hitam tak berujung. Mama yang sudah depresi karena penangkapan papanya, harus menerima

Giantara, hanya Zen dan Arizo yang tahu kebenarannya malam itu. Zen menceritakan semua pada Arizo,

*

al di kota. Ia janji dengan Aileen akan bertemu saat makan siang. Zen mend

dah beberapa hari, Zen sulit menemuinya secara langsung membicarakan mas

rkelas tinggi. Penampilannya sederhana namun tampak anggun. Aileen sedang menunduk di u

bersemangat. Zen berjalan menghampiri, kedatangannya di sambut

t sejam dari kesepakatan. Aileen tampaknya pah

esan m

g. Aileen tersenyum lagi, ia menyibakan rambutnya ke belakang

a harus saling bertemu

yang merasa kebohongannya seketika terbongkar langsung tertawa keci

rcaya Arizo s

a dengerin omongannya kak Arizo. Kalau aku bilang, aku cu

pat berhembus melewati ruang makan. Aileen sesekali menatap Zen, kem

katakan, kak." Ail

t tekanan dari Arizo, kali ini pasti Aileen berusaha menekan lebih keras. Menging

akan

manya saja. Kita sudah saling mengenal lama,

Sangat mudah menerima seorang Aileenasha, dia sempurna dan siapapun mengakui kecantikannya, tapi Zen

sungguhnya? Kenapa Arizo

ar pertanyaan Zen. Ia menghela

ire dari papa," jawab Aileen lugas sambil mengangkat w

Arizo memberi t

mempertimbangkan untuk mengatakan

ak Arizo. Papa tidak rela warisan kakek

sesungguhnya kenapa Arizo begitu kukuh ingin mempertahankan Giantara. Semata

akak sebenarnya sudah tahu," ujar Aileen lagi, perlah

pa

k Arizo ber

tahu rupanya, namun sepertinya ia tahu

sudah

mudian menarik nafas pelan. Kediaman menengahi sekali lagi

kak sudah dapat memahami. Ke

terus terang. Aileen menatap Zen deng

apa kakak tidak paham, Kak Arizo sed

nafas panjang, ia menegakan tubuhnya meny

ap mengambil bagian tersulit sampai kak Arizo menjadi pemimpin terhebat saat ini. Se

lu naif,"

Giantara dikuasai papa, yang sudah m

cukup kuat untuk membuatnya bergerak mengambi

en tak semudah itu. Sesaat ia membiarkan semilir

ndainya gue mampu, gue udah lakukan sejak pertama Ar

kak hanya tidak bis

nghembuskan nafas tertahan. Zen melih

uh ke tangan papa, atau ke tangan kakak. Kak Arizo hanya ingin memas

ulit baginya untuk memutuskan

ngan rencana ini?" Tanya Zen. Aileen

g sudah aku kenal, setidaknya aku tak perlu banyak berada

School. Zen menolaknya karena tak menganggap serius hal itu, ia mengira Aileen hanya terbawa perasaan karena selama ini dekat dengannya. Zen tak menduga, Aileen benar-

depan teman-temannya. Setelah itu, setelah sekian tahun berlalu, Zen mengira Ai

ang, Al," kata Zen memecah kesu

ku takkan memaksa ka

nya, bibirnya bergetar mengatakan no.. tak mungkin, namun ta

hu. Dia menyuruh Evon mematai g

rmata yang meluncur. Aileen berusaha menghapusnya satu per satu

Zen merogoh sakunya, mengambil kotak yang di dalamnya terdapat cincin pern

lir airmatanya jatuh melalui pipinya. Zen membe

tersakiti jika pernikahan ini terjadi. Gue akan jelaskan ke Arizo sece

fas dan memberanik

siapapun. Itu keputusanku, ak

caya, "Setelah tahu ini, l

a-tiba bergerak gesit mencangklong tasnya dan ber

nar terjadi, akan banyak perasaan yang harus tersakiti, t

Zen, sambil menatapnya tegas. Airm

ebih sakit lagi, dia kehilangan kakinya, nyaris nyawanya untukku. Aku hanya berusaha menyelamatkannya, itu saja," ujar Aileen sambil berusah

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka