My Husband Mr. Arrogant
ama sekali tak terusik. Membuat pria bak pa
erunya de
hitam dan tubuh kekar, datan
k sampai tiga menit, Aldo kembali den
n botol tersebut sembari sed
a setelah meraih bot
lihat wajah itu, Gama kembali mengingat masa lalu yang kelam. Diusapnya p
t mata Gama menghunus tajam pada wajah gadis yang tengah lelap
ya perlahan. Rasa perih dan panas meresapi kedua pipinya, membuat ia tak
e
ajah tampan Gama bak pangeran juga mengingatkan Liana pada masa putih abu-abu dulu. Bedanya, Gama kini tidak gemuk. Sehingga be
aku tidak pantas disukai oleh wanita rendahan s
ngan kekesalan yang amat sangat. Bagaimana tidak, dirinya belum pernah berpacaran dan melakukan hal-hal yang berbau s
mbah orang itu adalah Liana, gadis yang sempat ia sukai semasa sekolah, dan m
ak Liana sekolah dulu. Jadi, sepertinya Gama harus memakai cara yang lebih kasar menghadapi Liana. Tujuannya saat ini adalah membuat Liana tunduk di bawah kendalinya, memberi kehidupan bak
ucap Li
rani membentakku!" ujar Gama
engan kencang. Gama terkesiap karena hal itu. Awalnya, i
ng barusan!?"
Gama, kau
L
. Bibirnya terasa lebih panas dari cengkeraman tadi. Seumur hidup, belum ada yang per
ar hal itu, Liana memberanikan diri untuk mendongak. Keduanya pun bertemu tatap. Liana sangat menyesal berti
untuk memperlakukanmu sedikit baik," ucap Gama. Bukan patuh, Liana jus
ria iblis sepertimu, lebih baik aku mati!
lagi-lagi mengusap wajah Liana. Usapan lembut Gama benar-benar membuat bulu kudu
isik Gama dengan jarak yang begitu dekat dengan Liana. Mendengar hal itu, tubuh Liana berget
lirih. Ingatannya berputar pada sang ibu yang t
ah kelinci penurut."
mobil?" tanya Liana. Mendengar permintaan
m ini setelah aku membantumu beberapa menit lalu?" Gama menatap dingin lawan bicara
an penolakannya. Jika saja itu terjadi,
lebih dulu, setelah pengaw
Liana dan beberapa pengawalnya di belakang. Mer
dengan anak buah Gama. Jantung Liana sejak tadi berdegup. Mem
kl
tampannya tak memiliki ekspresi. Juga bola matanya yang mungkin bisa dihitung jari ketika berubah teduh. Tubuh Gama
menjamah tubuh penuh keringat." Ga
endapati sosok Gama di kamar tersebut. Ia lekas ber
dis itu meringis melihat pakaian
ni, lalu harus memakai yang mana
ut, jantung Liana berdegup tak beraturan, tatkala m
mikian. Liana yang masih fokus memandangi dirinya di cermin, terlonjak kaget saat pintu kamar mandi d
i pergerakannya di tembok. Wajah tanpa ekspresi itu menatap lekat dan menusu
au paham?" bisik Gama dengan embusan n
pria iblis itu sudah berpindah menarik rambut belakangnya. Tubuhnya yang ja
ama. Liana bergeming. Dengan kesal, Gama mendorong kasar tubuh
akukan?" tanya Li
an, hem?" Gama berbalik tanya denga