icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Husband Mr. Arrogant

Bab 5 Opsi Kedua

Jumlah Kata:1779    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

elelahan, tetapi beberapa detik kemudian, senyum smirk tersungging di bibirnya. Langkah panjangnya mengarah ke sebuah tangga.

kl

. Gama perlahan mendekat ke arah gadis yang masih terikat pada sebuah kursi sejak siang tadi. Jemari lebar Gam

ah menyebut nama pria iblis di hadapannya. Jika saja terjadi, sudah da

ngan suara yang tinggi. Emosionalnya kembali memuncak, kala

n nada yang sama tingginya dengan Gama. Liana yang sadar, buru-buru menunduk dan m

kedua belah pipi Liana dengan kasar. Soro

robekkan mulutmu ini!" Gama menghempaskan wajah Liana dengan kasar, hingga men

belum nyawamu yang aku habisi!"

njutkan ucapannya, ketika aura iblis kembali men

pasti, Gama mengikis jarak wajahnya dan wajah Liana. Bahkan kini, embusan

sialan itu. Nasi ini tak jauh lebih basi dari perkataan munafik ayahmu!" sungut Gama sembari menendang guci tua di dalam k

setelah berkata demikian, Gama melangkah ke luar kamar. Sebelum benar-benar pergi, Gama menekan sakral lampu di dekat pintu ke luar. Alhasil, kamar tersebut menjadi minim cahaya

tuk sementara!" perintah Gama yang lan

unya!" Jeritan Liana mulai

situasi yang sama. Hal itu benar adanya, Gama pun cukup tahu menahu perihal trauma yang mendera Liana dulu

a dengan napas memburu. Bahkan kini, permuk

R

samaan dengan pintu jendela kamar yang me

ruangan tersebut. Di tengah ketakutannya, Liana merindukan sosok Erick, sang kakak. Juga sosok ibunya yang kini tengah sakit. Menginga

olong buka

A!" teriak Liana sembari memuk

a. Tak sia-sia dirinya memindahkan Liana dari ruang kedap suara sebelumnya. Namun, kenyamanannya sedikit terusik kala mendengar teriakan dari bebe

Gama dengan suara

rti berusaha melarikan diri," jelas

emberikan sebuah tinju, tepat di tub

asar tidak becus!" hardik Gama dengan napas memburu. Sementara pria di

mbalikan dia kepadaku, atau aku peng

Dengan tangan terluka, Gama ikut mencari sosok Liana di gang-gang kecil perkebunan tersebut. Ya, vila milik Gama memang sengaja dibangun di tenga

a berjalan mendekati sumber suara berasal. Saat sudah sampai, bibirnya terangkat mengukir senyum. Dilihatnya g

dung hasrat tersebut. Tatapannya tak sengaja menangkap sosok Gama tak jauh d

maaf

ong Gama de

mengamati pergerakan kelima orang di hadapannya. Ketakutan di wajah Liana setia menghiasi paras c

mbari berusaha menyingkirkan lengan

an akan dipatahkan!" sentak Liana dengan suara ya

muda sepertimu pasti akan sangat menggairahkan," t

pal pria lain dengan ambigu. Liana terus memberontak, merasa jijik

Liana dari jarak yang tidak terlalu jauh. Bahkan gadis itu menatap Gama dengan tatapa

laki itu menyentuhnya. Setelah selesai, bawa kembali gadis itu ke vila

ya tiba-tiba saja terhenti bersamaan dengan lengan

umohon, Tuan!" pinta Liana dengan bibir berget

t berharga milik para pria tua yang mencekal pergelangan t

ng semula memilih kabur darinya, kini justru memohon untuk ikut deng

menatap wajah Gama dari bawah. Tak munafik, Liana men

pergelangan tangannya lagi. Melihat hal itu, Gama menarik tubuh Liana yang berget

tung Liana berdegup kencang, terlihat jelas dari deru napasnya yang memb

ma dengan senyum meremehkan. Mendengar pertanyaan Gama, Liana

para pria tua di sana?" tunjuk Gama pad

tanya Liana

yang sama terhadapmu, seperti keingina

tapi

malam ini dengan tubuhmu. Opsi kedua, aku akan meninggalkanmu di sini dan kau akan menjadi piala bergilir para tua bangka

ang. Tiga ...." Gama menghitu

wab. Artinya, kau lebih memilih untuk melayani pr

sekarang!" perintah Gama. Namun

Liana menundukkan wajahnya selepas mengatakan hal itu. Sementara

sa kau ulangi perkataan

uan." Seperti perintah Gama,

mbelai pipi kiri Liana. Ibu jarinya berger

ngan hal itu. Mereka hanya diperintahkan untuk tak melihat apa pun yang dilakukan tuannya bersama seor

aja. Sementara Liana, tatapan gadis itu terlihat kosong. Bahkan kini air matanya mulai luruh membasahi kedua belah pipinya. Merasakan hal i

hadapanku. Bahkan tubuhmu saja, entah sudah ber

Aku tida

i atas ranjang nanti," bisik Gama tepat di telinga Lian

rasi. Lumayan bukan? Uangnya bisa kau berikan kepada kakakmu yang tidak berguna itu, untuk membiayai

h dingin, ingin segera dihangatkan olehmu," bisik

selamat aku," uca

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka