Dua Sisi
njawab apa. Lagi pula mengapa pria ini bisa tiba-tiba masuk k
Cantik?" Bara tidak tahan untuk tidak mengelus pipi mulus Embun yang tidak tersentuh make up sedikit pun. Embun refleks memalingka
" Embun menjawab pelan sambil mundur mund
kenalan dulu dong, Cant
ajak bersalaman. Ragu-ragu Embun akhirnya m
Pagi Na
r itu pe
nya siapa? Dunia modern ada perang antar s
ik kembali tangannya. Bara yang sudah memperhitungkan hal itu malah dengan sengaja ma
van ternyata sampai survey ke daerah-daerah hanya demi untuk men
mulai mundur-mundur kembali, sampai punggungnya mentok membentur tembok kamar. Bara semakin maju dan mengurung
========
i gelontorkan, untuk pembangunan apartemen baru oleh team budge
drttt..
g berbelanja di supermaket di gedung yang sama dengan apartemen kamu.
ngan pecinta ONS itu sama sekali tidak mengomelinya. Tumben! Atau jangan-jangan Bara akan membawa pasangan yang dicarinya se
ya Bu? Revan mau malam di apartemen aja bersama dengan Ibu malam. Ini
ada temannya. Rajin sekali istri kamu itu Revan. Dari tadi tidak berhenti-berhe
op dan tas kerjanya begitu saja seraya berlari kencang ke parkiran. Revan memutar remote mobil. Menstarter dan segera saja menekan pedal gasnya dalam-dalam, bertarung dengan waktu demi untuk menyelamatkan harga diri dan
g lindungi kehormatan istriku. Revan semakin ketakutan saat dia berkali-kali menelep
======
an mulai mencoba untuk mencium-cium gemas pipi mulusnya. Embun sama sekali tidak bisa bergerak, karena Bar
kamu sepenuhnya untuk saya nikmati hari ini. Apa kamu masih mengharapkan Revan hmm? Revan tadi bilang kalau dia sudah tidak nafsu lag
api juga seorang suami yang jahat luar biasa. Dia sampai hati memberikan istrinya untuk
erlakukan saya seperti ini. Saya ini manusia, bukan barang. S
tangis dan rasa sakit hati. Seperti ini katanya kehidupa
saya sudah mencapai titik kulminasinya. Saya sudah
h Embun. Embun yang marah memukuli wajah Bara yang kini telah berada di atas nya dan terus saja menciumi selebar wajahnya.
semuanya. Saya berjanji akan memuaskan kamu. Tapi sekara
AK
gan lo
H!!! B
i pada wujud aslinya yang ganas dan gahar. Hilang sudah semua sikap rasional dan persuasif yang biasanya
melihat miliknya tergeletak tidak berdaya dibawah tindihan tubuh besar Bara yang
an memukul kesembarang arah serasa meremas-remas hatinya. Ma
i Revan, Bara? Lho Embun kamu kena
lur. Sementara menantunya nyaris tidak berpakaian lagi dan tampak begitu trauma dalam keadaan duduk memeluk sendiri di ranjang yang sudah begitu acak-acakan. Tubuhnya gemetara
stri kamu. Embun, masyaal
i dari ranjang dan meraih pisau buah yang terletak di samping nakas.
menjerit ngeri. Mata Revan membelalak ngeri saat melihat gerakan sadis Embun yang ingin menggor
sau dapur itu ke sudut kamar. Dalam pandangan horrornya Revan menggu
lam urusan nyawa? Yang salah itu saya tapi malah k
h pipi Embun dengan tangaa Kau masih melindungi kesucia
bilang lo bakal nelepon temen ONS lo yang ngga
gungan mendengar bahwa Revan telah beristri dan wanita yang tadi
K!
evan terdiam dengan pipi panas antara rasa bersalah dan malu terhadap Embun dan juga ibunya. Apalagi saat ia
minta m
mpai menangis tanpa suara akibat perbuatan brengseknya. Dia ingat akan perkataan salah satu guru agamanya sewaktu kecil. Bahwa sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa ada
yangka kalau kehidupan kamu ternyata semengerikan ini. Kamu terus saja memupuk dosa dan melakukan hal maksiat bahkan di saat kamu telah beris
gontai menuju ke kamar mandi. Lima menit kemudian ia telah sudah mengenakan kembali baju tradisionalnya yang lain. Kehidupan di kampungnya ya
lengan kurus menantunya. Ia membiarkan
Embun. Lo juga pulang sekarang, Bar!" bentak Revan. Bara mencoba berdiri dari posisin
kan di sini adalah saya siap menerima segala konsekuensi atas semua perbuatan buruk saya dalam bentuk apapun. Termasuk kesedian saya
Lo nggak usah repot-repot ngambil alih tanggung jawab
in bahan pertimbangan. Gue sungguh-sungguh dan gue serius." Itu lah
uaan dengan Revan di apartemen yang penuh dengan kemaksiatan ini. Dia bergegas ikut
menjadi tidak nyaman. Bagaimana pun dia tidak ingin mempermalukan suaminya dengan mengatakan bahwa dia takut berdu
ian nanti ibu akan menerimanya dengan lapang dada. Kalian berdua sudah dewasa. Bertindak dan bersikaplah sesuai dengan usia ya, Sayang? Ib
berdua saja. Embun yang masih dalam keadaan berdiri, perlahan di dudukkan Reva
wa saya sama sekali tidak tahu kalau kamu ada disini. Makanya semuanya menjadi kacau balau seperti in
tifnya ini ternyata cantik sekali. Bahkan dalam keadaan habis menangis saja kejelitaannya t
kali patah hati yang sakitnya bahwa masih terasa hingga kini. Sehingga ia bersumpah untuk tidak akan mau untuk jatuh cinta lagi. Ia se
dak pernah beruntung dalam cinta, Embun. Oleh karena itu hidup saya menjadi seperti ini. Saya takut untuk jatuh cinta lagi ka
istri yang baik dalam segala keterbatasan yang kamu miliki, dan itu membuat saya jadi ingin mencoba kembali p
unya lelakimu? Yang kamu tatap dan kamu puja dan kalau memungkinkan kamu cint
ta gombalan tidak berguna. Tetapi bagi Revan, saat dia mengucapkan kata sayang untuk seorang perempuan, maka itu artinya
am dalam mata seolah terlihat berperang penuh kebimbangan, Revan hanya bisa berdoa dalam hati, agar E
i saya tidak menjamin bagaim
pertama kalinya Revan mencium kening istrinya dalam keadaan sadar dan... mungkin saya