Terjerat Cinta Mantan
atang," ucap Bibi mengagetkan Pak N
ruh langsung ke k
k, T
ih penasaran dan kembali ingin mengu
diri di depan kamarku?"
dengar kamu dapat telpon dari seseorang.
edua matanya terus me
meng
ngar kamu panggil nama Juan. Ya, Papa hanya ingin tahu aja. Tapi, kalau ka
ki sudah datang. Papa mau temani Mama
dik memandangi p
kut," serunya berla
ak jadi
ti aja, Pah,
ke dalam kamar dan meliha
a?" tanya Nyonya Mega den
periksa Dokter Diki," ucap Pak Niko s
pusing sebelah. Seperti
ngan banyak pikiran juga ya, Mah," sahut Ti
kan kamu yang terus-menerus mencari si Juan!" uca
ng dipanggil Pak Niko masuk ke da
an detak nadi, Dokter langganan keluarga Tiw
a. Jangan terlalu banyak berpikir berat dan ja
, Dok
a Dokter Diki! Jangan buat
. Ia lelah sedari selalu disalahka
Membawanya ke dalam dekapan dan mencurahkan seluru
u. Aku capek, terus disalah-salahkan Papa seperti ini. Biasanya, kalau ada kamu, aku punya
Tok.
matanya, ketika ada suara
ia
i, N
memasukkan pigura foto mantan terc
ap Tiwi sesaat se
ya mau bicara d
nanti aja ya, Bi.
adi bicara apa?! Jangan buat Mama kepikiran," sahut Pak Ni
bicara, Tiwi bergegas pergi meningga
tanya Tiwi sambil berjalan
dekat Mama?" ucap Nyonya Mega
ta oleh Mamanya. Kepalanya terus menunduk. Tentu, Ti
Pasti soal Juan, kan
ucap Nyonya Mega seraya
an aku dan Juan itu gak sehat? Sep
berusaha duduk, walaupun ke
aja. Jangan banyak gerak dulu!" ucap T
i ke hati sama kamu. Bicara dengan pera
a wayangnya tersebut, sambil membela
udah mengenal cinta ya," ucap
ud, M
ntai seseorang sampai masuk ke ulu hati. Tapi, semak
bodoh, karena masih mengharapkan Juan?
g putrinya, berusaha meredakan em
? Apa Juan yang mengajarkan Tiwi bersikap se
embantah apa kata Mama dan Papa! Tapi, sekarang. Juan malah per
epala Tiwi dan menaru
a ungkapan kalau jod
duduk dan menatap wajah Ma
terus berjalan. Mau sampai kapan, anak cantik Mama ini terus berlarut dalam kesedihan? Percayalah, Tiwi. Kalau Allah memang berkehendak Tiwi dan Juan kembali bersama, pasti akan dipertemukan kembali. Entah
ke depannya. Siapa tahu, kamu akan bertemu dengan seseorang yang jauh-jauh lebih baik dari Juan. Mama harap, kelarutan kamu dalam kesedihan ini
mberontak apa kata Mamanya. Dia pun langs
ali fokus ke masa depan aku. Kata Mama tadi benar, kalau jodoh memang gak akan ke mana. Dan
rah Nyonya Mega. Keduanya sama-sama menyeringai lega. Akhirnya, Tiwi mulai bi