Terjerat Cinta Sang Mafia Obsesif Darah
un mendengarnya, ia pu
malu!" kata batin M
itu tidak senang, namun
h ku!" timpal Minori
NG!" bentaknya
h, kalau begitu ini pasti berhasil," gumamnya Kembali melancarkan kata-katanya. "
li lagi berbicara, Aku akan memotong lidah mu!" ancamnya tidak m
at wajahmu!" usir lelaki itu k
bih membuatnya takut dari pertama kali. Minori menghambur keluar dengan cepat seraya duduk didepan pintu. "Apa dia tidak suka dipuji? dia juga tidak s
penolakan Gin kepadanya. "Kenapa akhir ini aku sering tid
engingat waktu sang kakek, mencibir jika ibunya tidak pantas bersanding dengan ayahnya dikarenakan memiliki
mendapati bahwa lelaki itu telah terlelap. "Baguslah, ini kesempatanku untuk tidur!" Minori mengam
Ia melihat Minori tidur disamping kasur yang ditempatinya, menutupi seluruh badan hingga kepala dengan selimut bak seperti mayat. Lelaki itu turun dari tempat
but sedang menodongkan senjata kepadanya. Ia dengan berani terpaksa menyambar tangan lelaki tersebut
uhku?" jeritnya dalam hati. Minori membuka matanya perlahan dan betapa kage
tap Minori dengan tajam. "Bisa kau
tanpa sengaja mendorong
UK
ringis lelaki
ng masih bersandar di lantai. "Maaf aku tidak sen
ri, dan berdiri sendiri. Raut
menyesal dirinya malah takut jika langsung dilenyapkan oleh lelaki itu. "Maaf!"gkal. "Sudah kubilang jangan menyentuh- Argh ak
a maaf kembali. "Aku tidak sengaja! kumohon ampuni aku!" ucpanya bermohu!" jerit batin Mino
aku sesuatu!" pinta le
u. "Tunggu sebentar... Bukankah dia akan m
i itu sembari duduk di kasur melipatkan kedua tan
an serius agar hasil masakannya enak. Selesai memasak Minori tidak lupa untuk mencicipi terlebih dahulu. "Apakah ini sungguh ma
elaki itu yang lang
" tanya Min
tus, seraya menyambar pi
!" ucapnya dengan senyum yang biasa
" Kau suka denganku?" ujarny
Bukan begitu, aku hanya menyukai namamu s
mmu sangat jelek." ejeknya yang t
ekat!" Minori mendekatkan wajahnya
Minori menggunakan jari telunjuknya. "Bahkan wajahmu lebi
"Bagaimana dengan wajahmu? pucat sekali seperti mayat hidup saja!" balas
yendok makanan. "Tidak ada orang yang beran
imulutnya. "Aku mengerti
asan wajah yang natural. "Aku pergi kerja dulu! nanti tolong piringnya dicuci sekal
g tidak digubris. "Hey..." teriaknya den
AK
tama kali, orang berani memerintahku! rasanya kesal sekal
ik Minori. Merasa sangat bosan dia memainkan beberapa game. Ponselnya tiba-tiba berdering. Da
orang dari telepon yait
ur Keiji yang langsung
rang sangat khawatir, terutama ayahmu,
dang sendirian, sehingga mereka mencoba membunuhku, tapi malah aku yan
melakukan itu kepadamu?"
ama satu bulan," bebernya mengayunkan bangkunya. "Dan satu lagi kau ha
a bercanda, yang seolah tahu kebiasaan
im semua peralatan mandi, pakaian, makanan dan minuman kesukaanku, aku akan meng