Terjerat Cinta Sang Mafia Obsesif Darah
anya kepada sahabatnya Gin tori yaitu Bos Perusahaan Tempat ia bekerja. Padahal mereka hanya kebetulan bertemu dan berjalan bersama, Min
aku sudah berpacaran dengan Anzu," tolaknya dengan mimik wajah nan dingin
E
egera tersenyum pahit. "Kalau begitu selamat ya, aku hanya memberitahukan perasaanku dan jug
jawab G
anpa sadar berhenti, dengan ragu kembali menoleh kearah Gi
jawab Gin te
yang ditolak disini, menyebalkan sekali! Yasudahl
ati" jawabn
erlari namun tidak sengaja mena
UK
tanah, perempuan itu membatin. "Apakah ini dinamakan
uf
mendongak keatas ternyata Gin telah menghampirinya untuk membantu
apa-apa?
lu menghembuskan-nya, kemudian bang
h Gin sekali lagi yang b
hitam akibat kubahan lumpur, perempuan itu pun berlari secepat kilat tanpa
ng seperti itu, nanti kau bisa menakuti seseorang!" selorohnya menatap perempuan itu yang lar
a Gin disana. "Selamat tinggal cinta pertamaku!" ucap-nya dengan mata berkaca-kac
ali!" ujar anak kecil kepada I
Ibu menutup mata anaknya, mereka berd
seperti dakocan!" gumam Minori pasr
nya agar tidak berpas-pasan dengan Gin. Tiba-tiba ada seseorang menjawil bahunya dari belakang. "Apa kau
tur nafasnya. Lalu mengalihkan pandangannya kedinding "Wah lih
irvi mengikuti so
erlari tergesa-gesa meninggalka
n kembali dinding tadi. "Manis dari mana? ini ke
dah gelap. "Sepertinya hari ini dia tidak datang?" kata Minori dalam hati seraya menoleh keluar je
pulang melewati jalan sempit nan sunyi, disana Minori mendengar ada Seseorang berteriak meminta tolong, dengan sigap Minori melajukan motornya
utnya hitam bergelombang, poninya hampir menutup mata, kulitnya pucat dan kelopak bawah matanya berwarna gelap seperti tidak tidur berhari-h
keringatnya bercucuran membasahi dahinya. "Pembunuh...Tolong ada pembun
enancapkan pisau tersebut, datang seseorang kelompok dari arah depan dan posisi mereka masih jauh
enolongmu, mereka pasti berpikir bahwa kita ada
L
na dengan pria berdarah ini, mereka bertemankan? pasti dia akan
s. "Berjanjilah, kau tidak akan membunuhku." Mi
nuhnya. "Tidak ada satupun orang yang dapat memerintah
. "Kalau begitu kau bonceng! Aku tidak terla
kau sudah kutendang dari tad
erombolan kelompok tadi malah semakin dekat dari posisi mereka. "
ju motornya seolah ingin menabrak batu besar. Namun ia segera menghindar, dan akhirnya ya
u!" puji lelaki itu meme
kungan, dari situ Minori langsung mengecoh mereka.Dan alhasil kejar-kej
yang memimpin kelompok tadi. "Ayo kita per
daya sama sekali. Setelah sampai dirumah, lelaki itu menelusuri setiap sudut ruangan yang tempat tid
pergi sana!" hardik
ka ku!" perintah lela
uka mu sangat parah!" usul Minori
is membunuh seseorang?"
anya sehingga membuatnya mual seketika, dan langsung menutup mul
karena telah menyembunyikanku dirumahmu." Lelak
k obat yang ada dilemari, dan segera men
aku siapa
u pikir aku akan memberitahu nama
jadi bisu?" hardik lel
membalut luka lelaki itu. Dalam hatinya. "Poin pertama, agar orang menjadi luluh walaupun sedikit, puji wajahnya. Lalu Poin kedua bilang suka. "Aku suka wajahmu!" ucap Mi