Billionaire And The Secret Girl
an
pelayan yang ia maksud harus mengurungkan niatnya tersebut karena terkejut mendengar suara nyaring tersebut. Dasar Adrian, padahal tadi Riana sudah sempat menghampiri meja mereka. Bisa-bisanya ia tidak tahu orangnya yang ma
an modis memarahi Riana yang sedang berusaha bangkit dari lantai yang ba
Dasar tidak becus!" Umpatnya lagi pada Riana yang kini berdiri kesakitan. G
tangannya itulah gadis yang kumaksud. Gadis yang malang. Ia pasti begitu malu karena menjadi pusat
m. Mata hazelnya menatap lekat kedua gadis
orang merendahkan harga dirinya. Ia memang tidak tahu betul siapa yang salah. Namun, apa yang dilakukan oleh
gup. Semua orang sedang menatap kearahnya. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang mulai mengumpati dirinya dan hal it
rugi, atau aku akan melaporkanmu ke polisi." Wanita yang tidak diketahui namanya itu ber
n dengan baik, namun tiba-tiba wanita itu mengulurkan kakinya dan membuatya jatuh. Perihal tas itu, ia juga t
ng tiba-tiba menghalangi jalanku." Riana berujar pelan dan penuh rasa khawatir. Oh, God,
ihkan tas itu? Aku akan mengembalikannya kalau s
t ganti rugi. Aku tidak terima atas tindakan pelayan rendahan sepertimu!" Marah wan
tepatnya, tidak ada yang ingin masuk ke dalam masalah kedua orang itu. Mungkin mereka
bantu Riana. Edwin, pria bersetelan jas itu langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjal
itu. Melihat Edwin yang kini menjadi benteng Riana memb
p mereka penasaran. Kehadiran Edwin dan Adrian yang berada di pihak Riana membuat mereka bert
erencana melukai orang lain." Layaknya seorang pangeran yang sedang menyelamatkan tuan putri, Edwin berujar tegas kepada wanita yang kini menatapnya tajam. Berbeda dengan
k kenal siapa aku, hah? Asal kamu tahu, aku Katarine Torrado, anak pengusaha tambang emas terkaya di kot
i wanita ini,
ngaja melintangkan kaki saat ia berjalan di sampingmu dan kau juga sengaja menjatuhkan tasmu agar kotor supaya bisa memerasnya. Kau piki
i. Tangannya mengepal kuat, menahan diri untuk tidak kembali mendorong Riana yan
berdiri di samping Katarine berbisik pelan. Wajahnya memerah menahan m
i Riana menghela napas pelan, kemudian me
kau butuhkan," ujar Adrian seraya menye
at di luar dugaan Riana. Awalnya, ia tidak mengerti apa yang dilakukan Adria
ini sangat mahal dan tidak akan sebanding dengan harga diri gadis bodoh ini." sarkas Katarine setelah melihat kartu mana Adrian
angat terlambat karena si pembuat onar
lnya kemudian menatap Riana lekat
sengaja menumpahkan minuman dan mengotori tas wanita itu,
aik aja. kan? Apa
aik saja. T
eh pada Adrian yang hanya diam memperhatikan wajah Riana dengan lekat. Dasar, Adrian, seharusnya ia yang
a, batin Edwin, kesal melihat temannya itu hanya b
tuku." Riana mengalihkan pandangannya,
aja aku Edwin," u
senyum tipis. Ia malu karena sudah
i itu. Jangan khawatir, dia tidak akan berani mengganggumu l
tidak perlu membayar tagihan tas itu. Aku akan membay
Riana langsung memalingkan wajahnya sa
" sahutnya singkat seray
idak pelit. Dengan senang hati dia akan membayar uang itu. Kau tidak perlu khawatir, biar kami yang berurusan d
Sedikit bingung harus menjawab apa. Ia lalu menata