Kisah Hidup Rinjani
makanan mereka, membuyarkan obrola
ius. Sesekali Gilang menyelipkan obrolan yang membahas tentang pacuan kuda yang sedang di
ni ketika Rinjani menyesap Telang cof
an lagi, " ucap De
n dalam dunianya. Tidak seperti sebelumnya.Apabila bert
di hatinya, seperti kebanyakan pria yang selalu
iskan makanan, merekapun
itu punya kamu ya? , " t
wab Rinjan
kasih tahu, " pikir
sana mengantar Mami, "
duk mu, sudah banyak produkmu
ngerutkan
ama mamimu? " tanya
jawad Dev
Rinjani dengan wajah yang terlihat berubah cerah. Dia me
van sambil mengang
ta tergolong dekat. Bunda Gretta sudah pernah bercerita tentang anaknya Devan kepada Rinja
gan anakku ya? " ucap
un, nanti anak Bunda kecewa lagi denganku, "
meyita waktu Rinjani sehingga tidak pernah b
retta ya, " pinta R
sti ku sampein,
disini, " celetuk Gilang. Ada rasa tidak suka di dalam hatinya, k
pat bayar! aku mau masuk kerja,
g makan? kenapa aku yang ha
gajakin aku makan s
, biar ada yang bayar
aru ketemu aja,kamu gak mikir ini, itu. Lha! aku yang sudah jadi tem
gi gih, biar nanti kubaya
as n
as kok bayarin makananmu, " ucap Devan in
erlu perhitungan, " ucap Rinjani sambi
Gilangpun mengusir Rinjani dengan cara mengibas ngibas
, " Sambil melangkah,
retta datang ke Rinnai butik.Rinjani yang melihat mereka tur
Rinjani sambil mencium pun
? " tanya Bunda Grett
n, " jawa
Devan masuk ke dalam kantornya. Rinjani s
an kepada Rinjani. Karena sedari tadi Rin
apa kabar? " ucap Rinj
ah saling kenal ya? " tanya
" jawab Rin
kamu tempo hari, " ucap Bunda Gretta "Bersyukurlah kalau a
an aku pada setiap gadis ya
jani, " jawab Bunda Gretta
r perdebatan anak dan Ibu
ndu untukku? " tanya Rinjani ingin memastikan
, " jawab B
aru aku kepada Bunda. Kita bisa sambil keli
a langsung mengangkat
tik. Banyak koleksi dari Rinnai but
borong semua? tapi mau milih yang mana, Bunda bingung, " ucap
Devan. Karena dia memang merasa keberatan kalau Bunda Gretta membeli semua
ai butik sambil menenteng plastik yang berlogo Rinnai but
ahkan Rinjani sudah semakin dekat denga
untuk makan siang bersama. Rinjani pun menerima ajakan Devan.Selain me
alu berhubungan. Entah itu melalui telepon atau sekedar ngopi
selama saya mengenalnya, saya tidak pernah melihatnya menggandeng perempuan. Mungkin dia jug
pacaran dengan seorang pria. Tapi untuk mengharapkan Gilang, itu serasa ti
dekatan mereka yang semakin erat, Dan juga pertemuan mereka yang selalu
jawab Mas Devan, " u
r menunggu kamu
an, coba? dia baik, setia, juga mempunyai banyak showroom yang tersebar di seluruh Indonesia, " ucap
ntuk menerima cintanya Devan.Sikap yang di tunjukkan De
jani memperhitungkannya dalam hati. Apalagi desakan dari kedua orangtuan
utuskan menerim
as Devan sanggup, aku bersedia jadi istri Mas Devan" ucap
as akan usahakan
n! " ucap
Didetik berikutnya Devan beru
untuk membangun sebuah perni
akan selalu setia kepada per
setia kepada kamu, " uca
engan meriah. Bunda Gretta dan kedua orangtua Rinjan
atkan cucu, " ucap Bunda G
mengaminkan omonga
ahabatnya dari kecil tersenyum menyongsong kebahagiaannya. Sedangkan Tere selalu menempel di lengan G
pun merasa bahagia. Rinjani hanyut dalam
kamar hotel yang sudah di bookingnya bersamaan de
lepas semua aksesoris yan
kah dengan Mas? " tany
as, " jawa
nakan malam pertama ki
ertanyaan Devan. Dengan perlahan
ngkat tubuh Rinjani
a, " bisik Devan p
alaupun Rinjani berpacaran beberapa kali.
a. Mulai dari melepas pakaian dan menyabuni sel
lalu berdetak kencang. Gerakan gerakan tangan D
uk kamar mandi dan segera mengangkat tubuh Rinjani dari kamar mand
an lembut. Devan
awalnya dilakukan dengan begitu lembut, hingga pada akhirnya, gairah m
nya jadi cepat dan sedikit kasar. Diapun melakukan
masih menjaga keperawanannya hingga di u