icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sentuh aku Mas (Kuserahkan istriku pada adik lelakiku)

Bab 3 Sensi

Jumlah Kata:1287    |    Dirilis Pada: 18/06/2022

epas kepergian Mas Indra menai

emaksa tetap ingi masuk hari ini. Katanya sih ia sud

at kerjanya nanti. Aku sedikit menyayangkan kar

biasa dan tidak memerlukan obat-

elihat dirinya pergi l

ke dalam rumah lagi, menyapu

r yang berantakan. Setelah itu aku sapu kolong kasurnya nam

obatnya. "Ini obat apa ya? Kok tulisannya atas nama

as Indra dan kirim foto ob

kannya kata kamu enggak mau berobat ya kemarin? Kamu ke dokt

nnya ia hanya sakit muntah dan diare saja ya? Tapi ini kok obatnya banyak

iberikan untuk penderita diare maupun muntah-muntah. Tapi ini aneh,

h, lebih baik aku menu

ndapati suara motor Mas Indra memasu

a--" belum selesai bicara, Mas Indra terlihat begitu k

sesegera mungkin mendekatinya dan me

s? Kamu masih sak

. mana." ucapnya ter

lang ke aku biar aku yang antar kesana?! Kita masuk dulu.

obat tersebut, lalu aku ambil air hangat dar

rang?" tanyaku cemas sera

nya beberapa kali teguk meskipun ia m

juga nelannya?" tan

n juga k

mas melihatny

Mukanya pucet gitu. Kita ke ruma

hat Mas Indra mengeluarkan dar

mimisan!" seruku. Ia terke

oba usap hidungnya. Namun Mas Indra menata

mang aku anak kecil?!" tandasnya

marah-marah seperti ini? Padah

t perih, sepertinya ada luka didalam hidun

a aku. Tapi tolong... tolong banget kamu jangan sampai pegang luka at

ngan perasaan tidak nyam

enapa dia mengatakan seperti itu. Ka

t... harusnya aku mengerti. Bukan

ah dan sensi terhadap orang disekitarnya... terlebih..

harus me

kembali lagi ke kantornya. Aku melamb

u lalu ia pun perg

tnya itu. Tapi anehnya saat kutanya obat apakah

dirinya pergi sendiri

ikut ke dokter? Padahal dia k

telah menikah justru... dia se

dibelakangku, seakan begitu banyak mi

berpiki

ia sampai berbekal tisu dari rumah khawatir mimisan l

buah-buahan sekarang. Ap

ke pasar

taknya sangat dekat dengan rumahku. Aku bersyukur ada pasar d

penjual buah, beli b

dompet yang kukantongi hilang. Aku pun se

Saya cari dom

na s

h maupun ke bawah. Mendadak seseorang meny

ini?" t

n terkejut. Pemu

nyum padaku. Aku t

disini?" tanyaku heran. "Iya lag

berangkat kerja. Kamu mau ketemu sam

sih harus ke kantor

tuh ya ini? Duh teledor banget sih a

ngan orang." ucapny

dnya dompetku

ucapnya

ku kok bisa enggak nyadar ya?

ti ya. Untung saya nge

tahu deh kalo enggak ada kamu, bisa-bisa Mas Indra

suka ngomelin Mbak?" tanyanya

bisa marah kalo aku ngilangin dompetku hehe. Jarang sih, jarang ma

ya berpaling melih

dah lama enggak mampir. Kita ngobrol-ngobrol ka

alu melihatk

a sih?" tanyaku me

Takut pencuri dompetnya dateng lagi, khawatirnya yang dicuri

sama kakakmu." ucapku

il jalan.

t itu, melewati banyak penjual disekit

mpah?" tanyaku sedikit menyinggung masa lalu kami ya

i membangkitkan memori penuh n

a Mbak? Bahkan yang bikin saya geli, heels sepatu Mbak sampai m

itu, bantu keluarin sepatu Mbak. Benar-benar deh, besoknya M

an Rian aku selalu dibuat tertawa seperti ini?

eakan aku tidak ingin mengucapkan kata-kata yang sal

aku jadi membandi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka