Sentuh aku Mas (Kuserahkan istriku pada adik lelakiku)
epas kepergian Mas Indra menai
emaksa tetap ingi masuk hari ini. Katanya sih ia sud
at kerjanya nanti. Aku sedikit menyayangkan kar
biasa dan tidak memerlukan obat-
elihat dirinya pergi l
ke dalam rumah lagi, menyapu
r yang berantakan. Setelah itu aku sapu kolong kasurnya nam
obatnya. "Ini obat apa ya? Kok tulisannya atas nama
as Indra dan kirim foto ob
kannya kata kamu enggak mau berobat ya kemarin? Kamu ke dokt
nnya ia hanya sakit muntah dan diare saja ya? Tapi ini kok obatnya banyak
iberikan untuk penderita diare maupun muntah-muntah. Tapi ini aneh,
h, lebih baik aku menu
ndapati suara motor Mas Indra memasu
a--" belum selesai bicara, Mas Indra terlihat begitu k
sesegera mungkin mendekatinya dan me
s? Kamu masih sak
. mana." ucapnya ter
lang ke aku biar aku yang antar kesana?! Kita masuk dulu.
obat tersebut, lalu aku ambil air hangat dar
rang?" tanyaku cemas sera
nya beberapa kali teguk meskipun ia m
juga nelannya?" tan
n juga k
mas melihatny
Mukanya pucet gitu. Kita ke ruma
hat Mas Indra mengeluarkan dar
mimisan!" seruku. Ia terke
oba usap hidungnya. Namun Mas Indra menata
mang aku anak kecil?!" tandasnya
marah-marah seperti ini? Padah
t perih, sepertinya ada luka didalam hidun
a aku. Tapi tolong... tolong banget kamu jangan sampai pegang luka at
ngan perasaan tidak nyam
enapa dia mengatakan seperti itu. Ka
t... harusnya aku mengerti. Bukan
ah dan sensi terhadap orang disekitarnya... terlebih..
harus me
kembali lagi ke kantornya. Aku melamb
u lalu ia pun perg
tnya itu. Tapi anehnya saat kutanya obat apakah
dirinya pergi sendiri
ikut ke dokter? Padahal dia k
telah menikah justru... dia se
dibelakangku, seakan begitu banyak mi
berpiki
ia sampai berbekal tisu dari rumah khawatir mimisan l
buah-buahan sekarang. Ap
ke pasar
taknya sangat dekat dengan rumahku. Aku bersyukur ada pasar d
penjual buah, beli b
dompet yang kukantongi hilang. Aku pun se
Saya cari dom
na s
h maupun ke bawah. Mendadak seseorang meny
ini?" t
n terkejut. Pemu
nyum padaku. Aku t
disini?" tanyaku heran. "Iya lag
berangkat kerja. Kamu mau ketemu sam
sih harus ke kantor
tuh ya ini? Duh teledor banget sih a
ngan orang." ucapny
dnya dompetku
ucapnya
ku kok bisa enggak nyadar ya?
ti ya. Untung saya nge
tahu deh kalo enggak ada kamu, bisa-bisa Mas Indra
suka ngomelin Mbak?" tanyanya
bisa marah kalo aku ngilangin dompetku hehe. Jarang sih, jarang ma
ya berpaling melih
dah lama enggak mampir. Kita ngobrol-ngobrol ka
alu melihatk
a sih?" tanyaku me
Takut pencuri dompetnya dateng lagi, khawatirnya yang dicuri
sama kakakmu." ucapku
il jalan.
t itu, melewati banyak penjual disekit
mpah?" tanyaku sedikit menyinggung masa lalu kami ya
i membangkitkan memori penuh n
a Mbak? Bahkan yang bikin saya geli, heels sepatu Mbak sampai m
itu, bantu keluarin sepatu Mbak. Benar-benar deh, besoknya M
an Rian aku selalu dibuat tertawa seperti ini?
eakan aku tidak ingin mengucapkan kata-kata yang sal
aku jadi membandi