icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dia Alvaro

Bab 4 NOTIFIKASI

Jumlah Kata:1752    |    Dirilis Pada: 15/06/2022

diri merindukan bundanya. Biasanya setiap minggu pagi ia selalu meminum teh hangat bersama bundanya di teras rumah. Tak terasa air mata menetes di pipinya, ia merasakan sakit y

ia sendiri pun tak tahu itu dari siapa. Ia segera turun karena penasaran siapa yang ada di bawah.

pa Celine dengan

gelamun diatas sendirian, kena

angis, ngga kok kak,"

ue lihat lo daritadi di

el

a lo hari ini?

Temen temen pada keluar sa

keluar sam

awab Celi

kk dek," ajak A

man

kota, lo suka

ana kak?" Tany

pada sendirian lo disini,

anyak sekali koleksi buku di kamarnya, wajar sa

enyum tanda mengi

ambil tas sama g

u, jangan la

terlihat sangat cantik ketika ia kenakan. Dengan tas berwarna

dan menyuruh Celine untuk masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan

ya sebelum ke perpustakaan kot

kak b

n di sebuah restoran

elihat harga makanan yang begitu mahal, kemudian Celine menatap Alvaro d

aja," ucap Alvaro

ya k

ang wanita yang terlihat kaget ketika tau bahwa Alvaro ada disana bersama Celine. Tiga

ini sih?," Tanya gadis

urusannya sama lo?"

iannya nggak cocok sama lo, bisa bisanya lo mempermalukan diri lo

diri bersa

Meskipun gue ngga sekaya lo, setidaknya gue punya attitude yang lebih berkelas daripada lo," ucap Celine dengan berani. Ti

Alvaro dengan tegas. Tiga gadis itu pergi dengan rasa malu meninggalkan rest

aha menenangkan Celine. Mereka kemudian duduk dan menikmati makan

an gue, tapi gue putusin gara gara dia terlalu angkuh dan ga bisa jaga attitude nya, kita u

emang bener sih kak lo p

ra gara kejadian tadi. Lo

gaberani kak

an sama gue, dan cuma lo yang berani bilang git

tu gaboleh di diemin. Santai aja kak, bu

jut makan, habis ini ki

a k

ka. Alvaro tak henti hentinya me

a ditengah taman kota, disana mereka bisa membaca buku sepuas mereka. Celi

di bangku itu," ucap Alvaro sembari menunj

a k

buku buku. Setelah Celine memilih buku yang ia sukai dia meng

udah

duduk sana sam

buku yang ia pilih. Alvaro m

o hari ini beda," ucap Alvar

?" Tanya Celin

baca pengalaman organisasi lo, lo pinter, lo cantik, tapi gue lihat mata lo

anget deh, kosong kenapa coba

kalau lu butuh temen cerita, lu boleh ngomong ke g

erepotin siapa siapa, biarin

n sama lo, gue lihat lo orang yang berbeda, gue pen

ipu malu, sambil

njutkan membaca. "Dek, udah sore, lo belum s

sih bagus bang

aro sembari melihat cover bu

ue yukk," a

belum selesai baca

ikut

e dan mengembalikannya di rak buku perpustakaa

ngung ketika mobil yang dikendarai Al

iem, ik

berhenti di se

lvaro sembari melep

?" Tanya Cel

an sedikit tertawa. Alvaro membukakan pintu mobilnya.

uah buku, sedangkan Celine hany

Alvaro sembari men

tadi kak?"

akang. Setelah membayar buku tersebut, Alvaro memberikannya pada Celine. "Nih dek, buat lo, baca ya sampai

engan perasaan bingung bercampu

bua

ya kakk," Celine t

er lo balik ya, udah soree t

angguk tand

an senang, entah apa maksud Alv

ang yang memanggil namanya dari atas balkon. "Ehem eh

a Ell, Angel, Listi, dan juga Diana diatas, mereka sed

irahat dan jangan lupa dib

makasih ba

emenin gue hari ini, gue balik

, hati h

ari atas tampak temen teman Celine denga

kan klakson dan berlalu. Celine menuju kamarnya.

ek yang iri sama lo gara gara jadi nyony

enan biasa kokk," ja

ntar lagi juga luar

tawa mengg

ngga ngerti apa maksud dia ba

in lo itu Lin,

tak

tapi gimanapun juga nanti lo bakal butuh pendamping di hidup lo Lin," jelas Ell menasehati sahabatnya. Celine hanya diam dan mencoba mencerna apa

da kok cowok yang bikin

, kita baru kenal dan dia juga nggak jelas tiba tiba kayak seol

n, kita juga bakal tetep ada disini, ngga mungkin ngebiar

nyum. "Makas

ia pegang, mengingat perlakuan Alvaro kepadanya. Ia kagum dengan kelembutan Alvaro, namun ia juga masih trauma dengan laki laki. Pikiran dan hatinya berbeda pendapat, itulah ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka