Awan & Senja
tanya Astriana pada putrany
h," jaw
uh lagi?" tany
i ga enak badan
kamu, sini," Astriana menepuk
pa mah, ini ka
sini
i sofa dekat dengan m
lagi kenapa-kenapa k
k-baik aja mah, mama
nya kalo dia ngerasa sedih," tutur Astriana. "Mama takut aja kamu ga bisa memb
tau kalo Raya sa
ga tau gimana
e
/
minggu. Tepat pukul tujuh malam Awan sudah menjemput Senja dan mereka malam ini memilih untuk ke sebuah street foot. Sudah
sis bakar, topokki, cord dog, dan minuman dingin. Setelah itu mereka
kan kaos berwarna kuning. Senja lalu melepas karet yang ada di perg
ata Awan, dan Senja membiarka
karena banyak sekali makanan yang mereka beli
erangnya aja du
bungkus topooki dan kera
ing menyuapi satu sama lain, dan secara diam-diam Awan
usss akunya jele
car aku canti
gi cemot sem
amanya natural, yauda
rinya, Senja tetep melanjutkan makan, bukan hanya senja sih
lagi ga?"
mengkarungi Senja saja, "Enggak udah kenyang, t
ta muter-m
u yang Awan berikan untuk dirinya itu sangat bearti untuk Senja karena Awan tidak s
mengantarkan Se
/
meminjam buku untuk dirinya belajar di rumah. Saat kelaur da
wa
alu mengambil alih beberapa buku yang Senj
ak salah kan Senja berkata seperti itu karena mem
i di rua
Awan lain menggegam tangan Senja. Keduan
n jajan k
nda bawain bekal buat Senja, kit
ol
an duduk di bangku milik Bella. Senja lalu membuka resleting tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak be
ta Senja, hari ini Bundanya memasa
il sendok senja, lalu menyuapkan nasi d
dingkan dengan kehidupanya yang dulu saat ma
pai habis, saat bel pertanda waktu istirah
kelas dulu y
a A
nanti aku anterin kamu s
pulang bertiga bersama dengan Awan dan Raya pasti situasi di dalam mobil terasa k
aku, aku pacar kamu kalo kamu lupa, j
-tapi
ong Awan lebih dahulu. lalu m
/
pulang sendiri namun ternyata kelas Awan keluar lebih dulu dan cowok it
anti kamu
lantas memotongnya, enak saja dirinya akan di
bangku ke depan," potong Raya. "Lo ga papa kan ja,
n aja sama Awan, biar Senja yang
irasat Senja tadi, dia akan hanya me
mau permen?
," jaw
nyuapinya ke dalam mulut Awan, "nih aak,"
mbil alih permen di tangan Raya dan me
an dari kecil suka suapin Awan," ujar Raya sok merasa bersala
ok Raya, ga usah merasa bersalah gitu, Senj
senjata makan tuan, dia merasa panas karena Senja menyebut dirinya